Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

Monday, 26 December 2016



TEKNIK LABORATORIUM
KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Kelompok 1    :
1.      DIANA BIBIANA JAMPI                                       (1501040052)
2.      DINA ARENS AGUSTINA LANMAI                    (1501040046)
3.      FELANDA NABILA ANAHETTY RATU             (1501040041)
4.      IRENSY  YAKUB                                                    (1501040003)
5.      MARIA AGUSTINA PERANGSIR                                    (1501040002)
6.      MARIA NUSANTARA NAHAK                            (1501040033)
7.      MELANIA ATA                                                        (1501040007)
8.      MERY SIPORA DOU                                               (1501040054)
9.      NOVDIKA RIWU                                                     (1501040036)
10.  PITRONELA SAE                                                     (1501040044)
11.  RICHNALD NUBATONIS                                      (1501040043)
12.  RIRIN CHANDRA                                                   (1501040024)
13.  RYAN NITANEL NGGALUAMA                          (1501040042)
14.  STEVIN IMANUEL YAKOB LIU                          (1501040009)

PENDIDIKAN BIOLOGI
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2016


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami selaku kelompok I, dapat menyelesaikan makalah pertama dalam mata kuliah TEKNIK LABORATORIUM yang berjudul “KEAMANAN dan KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM”
            Sebelumnya kami ingin mengucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membantu teman-teman dalam memahami matakuliah Teknik Laboratorium dan dapat menambah wawasan serta bermanfaat pada saat melakukan praktikum dan didalam kehidupan sehari-hari.
            Kami sadar bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari dosen dan teman-teman sangat kami harapkan demi kemajuan dan kesempurnaan makalah ini.




                                                                                                                                                     

                                                                                                              Penyusun


                                                                                                              Kelompok I



FOTO KELOMPOK







DAFTAR ISI

Judul ....................................................................................................................i
Kata pengantar ....................................................................................................ii
Foto kelompok………………………………………………………………….iii
Daftar isi..............................................................................................................iv
BAB I      (PENDAHULUAN)………………………………………………..1
·         Latar Belakang
·         Tujuan
BAB II    (PEMBAHASAN)………….. ………………………………….......3
·       Tata Tertib di Laboratorium
·       Peralatan Keamanan di Laboratorium
·       Simbol-Simbol Bahaya di Laboratorium
BAB III   (PENUTUP)........................................................................................15 
·         Simpulan
·         Saran
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16





BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Laboratorium merupakan tempat aktivitas pendidikan dan penelitian yang melibatkan alat-alat laboratorium dan bahan-bahan berbahaya. Bekerja di laboratorium tidak lepas dari bahaya bahan kimia dan peralatan yang ada di dalamnya. Karena itu diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap bahaya di laboratorium. Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka serta kerusakan fasilitas kerja. Kecelakaan di laboratorium dapat dihindari jika pengguna laboratorium mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium.
Kecelakaan yang terjadi di laboratorium dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya, kurang tersedia peralatan keamanan dan pelindung untuk kegiatan, pengguna laboratorium tidak menggunakan perlengkapan pelindung pengguna laboratorium tidak mengikuti petunjuk atau aturan yang seharusnya ditaati, serta tidak berhati-hati dalam melakukan kegiatan laboratorium. Kecelakaan dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja.
Keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium merupakan harapan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan aman berarti menurunkan risiko kecelakaan. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap petunjuk praktikum,namun hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium. Keselamatan kerja di laboratorium juga perlu disampaikan kepada semua pihak yang terlibat sehingga dengan mengikuti prosedur kerja yang tepat, keselamatan kerja di laboratorium akan terjamin. Oleh karena itu, pengguna laboratorium harus mengetahui tata tertib di laboratorium, peralatan keamanan di laboratoriumdan simbol simbol bahaya di laboratorium.
B.                 Tujuan
  1. Untuk mengetahui tata tertib di laboratorium.
  2. Untuk mengetahui peralatan keamanan di laboratorium.
  3. Untuk mengetahui simbol-simbol bahaya dilaboratorium


















BAB II
PEMBAHASAN

1.      Tata tertib di Laboratorium
            Decaprio (2013:75)menjelaskan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan di laboratorium yaitu para pengguna laboratorium tidak mengikuti petunjuk dan aturan yang semestinya ditaati. Hal ini disebabkan karena faktor pengawasan yang sangat longgar sehingga para pengguna laboratorium tidak mematuhi petunjuk dan penjelasan yang telah diberikan sebelum praktikum. Peralatan yang baik namun tidak diiringi dengan tata tertib yang baik tentu tidak akan berguna.
Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :
a)      Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium.
b)      Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
c)      Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
d)     Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.
Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal hal sebagai berikut :
1.      Orang yang tak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
2.      Jangan melakukan eksprimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, simbol bahaya, alat alat dan cara pemakaiannya.
3.       Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
4.       Harus mengetahui cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran, eye shower, respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
5.      Setiap laboran /Pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat (P3K).
6.      Dilarang makan minum dan merokok di lab, hal ini berlaku juga untuk laboran dan kepala Laboratorium.
7.      Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di laboratorium
8.      Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas,hand phone dan benda lain dari atas meja kerja.
9.      Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
10.  Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
11.  Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
12.  Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium.
13.  Buanglah sampah pada tempatnya.
14.  Usahakan untuk tidak sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila terjadi kecelakaan dapat dibantu dengan segera.
Pakaian di Laboratorium
Pekerja laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana yang dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari hari. Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut :
a)      Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu yang terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi.
b)      Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut pada alat yang berputar.
c)      Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dengan baik meskipun, penggunaan alat alat keselamatan menjadikan tidak nyaman.

2.      Peralatan Keamanan di Laboratorium
Hamdani (2008:13) menyebutkan peralatan keamanan di laboratorium adalah biological safety cabinet, fume hood, laminar air show, safety shower, eyewash fountain, alat pemadam kebakaran, dan personal  protective equipment. Khamidinal (2009:15) juga memberikan penjelasan tentang lemari asam (fume hood) yaitu sebagai berikut.
1.      Biological Safety Cabinets (BSC)
BSC didesain untuk melindungi pengguna, lingkungan laboratorium, bahan-bahan yang dikerjakan dari aerosol atau cipratan yang menginfeksi atau mengkontaminasi bahan yang sedang dikerjakan.
2.      Lemari Asam (Fume Hood) dan Laminar Air Flow
Alat lainnya yang sejenis dengan BSC adalah fume hood dan laminar air flow (LAF). Fume hood  digunakan terutama untuk melakukan reaksi kimia yang berpotensi menghasilkan aerosol atau  uap yang berbahaya jika terhirup sedangkan LAF didesain untuk menyediakan lingkungan ideal yang bebas partikel dan bakteri, yang dibutuhkan dalam kerja lab, uji, rekayasa, dan pemeriksaan.

Khamidinal (2009:15) menjelaskan bahwa almari asam merupakan bagian dari peralatan keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium kimia. Peralatan ini menyerupai almari yang pintunya dapat dibuka dengan cara digeser naik turun. Bagian pintu depan terbuat dari kaca sehingga pengguna dapat melihat langsung ke dalam almari asam ini. Almari asam digunakan ketika pengguna laboratorium ingin menambahkan zat-zat yang bersifat asam kuat dan mudah menguap seperti asam sulfat. Uap asam sulfat pekat sangat berbahaya apabila sampai terhirup melalui hidung.
3.                  Safety Shower dan Eyewash Fountain
            Safety shower dan eyewash fountain terutama disiapkan untuk mengantisipasi risiko bahaya saat bekerja dengan zat kimia korosif. Safety shower digunakan ketika tubuh terkena bahan kimia dalam jumlah cukup banyak sehingga tubuh dibilas seluruhnya sedangkan eyewash fountain berfungsi untuk membersihkan mata yang terkena percikan bahan kimia. Pembilasan dilakukan sekurang-kurangnya selama 15 menit. Kedua alat ini terletak tidak lebih dari 15 meter dari sumber bahaya. Alat keselamatan kerja ini harus diperiksa secara berkala tentang kelayakan fungsinya.
4.      Alat Pemadam Kebakaran
Kebakaran merupakan salah satu bahaya di laboratorium. Berdasarkan klasifikasi oleh NFPA (National Fire Protection Agency), api dapat diklasifikasikan menjadi:
  1. Kelas A, yaitu jenis api biasa yang berasal dari kertas, kayu, atau plastic yang terbakar
  2. Kelas B, yaitu jenis api yang ditimbulkan oleh zat mudah terbakar dan mudah menyala seperti bensin, kerosin, pelarut organic umum yang digunakan di laboratorium.
  3. Kelas C, yaitu jenis api yang timbul dari peralatan listrik
  4. Kelas D, yaitu jenis api yang timbul dari logam mudah menyala seperti magnesium, titanium, kalium, dan natrium
Jika terjadi kebakaran, alat pemadam kebakaran (fire extinguisher) yang digunakan harus disesuaikan dengan penyebab timbulnya api. Beberapa jenis pemadam kebakaran yang dapat digunakan adalah:
  • Air (water extinguisher): Sangat cocok untuk api kelas A, tetapi tidak cocok untuk api kelas B, C dan D
  • Uap air (watermist extinguisher):  Sangat cocok untuk api kelas A dan C
  • Bahan kimia kering (dry chemical extinguisher): Sangat berguna untuk api kelas A, B,  dan C dan merupakan pilihan terbaik untuk semua jenis kebakaran.
Jenis dray chemical extinguisher yang digunakan adalah:
ü  Untuk api kelas B dan C, bahan kimia yang digunakan mengandung natrium atau kalium karbonat
ü  Untukapi kelas A, B, dan C, bahan kimia yang digunakan mengandung ammonium fosfat
  • Karbondioksida (CO2 extinguisher): Dipergunakan bagi api kelas B dan C pemadaman  kebakaran dari karbondioksida lebih baik dari dry chemichhal karena tidak meninggalkan zat berbahaya sesudahnya. Paling baik digunakan untuk api yang berasal dari listrik.


5.      Personal Protective Equipment (PPE)
Perlengkapan pelindung individu (personal protective equipment) yang umumnya harus digunakan adalah jas laboratorium, sarung tangan, masker, sepatu pengaman, dan pelindung mata. Perlengkapan yang digunakan tergantung pada jenis pekerjaan, alat-alat, dan bahan yang digunakan.
  • Pelindung Mata
Pelindung mata digunakan pada semua area yang berpotensi untuk menghasilkan cipratan atau luka pada mata. Tidak hanya berlaku bagi orang yang bekerja langsung, tetapi juga bagi orang yang berada di area itu walaupun sementara.
Jenis pelindung mata yang diperlukan tergantung pada jenis bahaya. Untuk penanganan bahan kimia secara umum, kaca mata pengaman dengan pelindung sudah cukup. Ketika ada resiko cipratan bahan kimia, diperlukan goggle.
Bagi pengguna lensa kontak, sebaiknya kontaknya lensa tidak digunakan dilaboratorium, karena jika larutan korosif memercikan ke mata, reflex alami untuk memejamkan mata akan menyulitkan pengembalian kontak lensa. Selain itu, bahan plastic pembuat kontak lensa dapat tertembus beberapa jenis uap yang ada dilaboratorium. Uap tersebut dapat terterjebak di belakang lensa dan menyebabkan iritasi yang luas pada mata. Keberadaan lensa pun akan mencegah air mata untuk menghapus iritan. Jika kontak lensa ingin tetap digunakan, maka harus dilindungi dengan goggle  yang didesain khusus untuk pengguna ko
  • Sarung Tangan
Banyak materi berbahaya yang dapat terserap masuk ke dalam kulit. Oleh karena itu, sarung tangan pelindung harus digunakan ketika kulit berpotensi terkena tumpahan atau kontaminasi.
Sarung tangan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan. Untuk bekerja dengan larutan asam, alkali atau pelarut organic, sarung tangan dari karet alami, neoprene atau nitrile yang sebaiknya digunakan. Untuk menangani objek panas, sarung tangan yang digunakan harus tahan panas sedangkan sarung tangan khusus harus  digunakan  untuk menagani objek yang sangat dingin seperti nitrogen cair.
Sebelum digunakan, sarung tangan harus diperiksa terlebih dahulu jika terdapat bagian yang luntur, sobek atau rusak. Sebelum dilepaskan, sarung tangan yang tidak dibuang dan akan dipakai lagi harus dicuci seluruhnya baik dengan air atau dengan dengan air dan sabun.
Sarung tangan yang telah terkontaminasi harus dibuang secepatnya. Selalu cuci tangan segera setelah membuang sarung tangan yang telah terkontaminasi dan lepaslah sarung tangan sebelum meninggalkan tenpat kerja untuk mencegah kontaminasi pada gagang pintu telepon, sakelar listrik, dan lain-lain.
  • Pakaian
Kecuali mengunakan jas laboratorium, pakaian longgar atau sobek harus dihindari karena berpotensi untuk terbakar, absorpsi dan terkait pada mesin. Perhiasan yang menggantung dan rambut panjang juga memiliki resiko yang serupa. Cincin atau perhiasan yang yang sulit dilepaskan sebaiknya dihindai karena cairan yang korosif atau yang dapat mengiritasi dapat mengiritasi kulit.
Jas laboratorium harus digunakan selama berada di laboratorium ketika terdapat infeksi atau bahaya bahan kimia. Jas laboratorium dan perlengkapan pelindung lainnya jangan digunakan diluar laboratorium untuk mencegah kontaminasi luar area laboratorium. Sepatu tertutup harus digunakan selama berada di laboratorium karena sandal dan sepatu terbuka membuat kaki berisiko untuk terkena tumpahan zat kimia yang mengiritasi atau korosif.
  • Masker
Masker digunakan sebagai penutup mulut dan hidung untuk menyaring partikel-partikel kimia maupun bahan partikulat. Masker merupakan perlindungan terhadap masuknya bahan berbahaya ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan.
3.       Simbol-simbol penting di laboratorium
Dalam laboratorium, sering kali di temukan simbol-simbol yang mengingatkan kita akan bahaya apa saja yang terdapat dalam alat maupun bahan praktikum. Terkadang kita lebih sering menyepelekannya. Perlu kita ketahui bahwa semua simbol-simbol itu sangat berguna untuk keselamatan kita saat melakukan praktikum. Berikut ini beberapa simbol bahaya yang sering di temukan saat berada dalam laboratorium :
Ø  Explosive (bersifat mudah meledak)

Bahan dan formulasi  yang ditandai dengan notasi bahaya EXPLOSIVE dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan  propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Ø  Oxidizing (pengoksidasi)


Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan  notasi bahaya OXIDIZING biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik. Hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor.
Ø  Highly flammable (sangat mudah terbakar)

Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable. Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, setra hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.



Ø  Flammable (mudah terbakar)

Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya FLAMMABLE. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (Flammable). Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin. Hindari atau jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api.

Ø  Toxic (beracun)

             Bahan  dan  formulasi  yang  ditandai  dengan  notasi  bahaya ‘toxic’ dapat  menyebabkan  kerusakan kesehatan  akut  atau  kronis  dan  bahkan  kematian  pada konsentrasi  sangat  tinggi  jika masuk ke tubuh melalui  inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Bahaya : toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, tertelan atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan. 



Ø  Harmful (berbahaya)

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya HARMFUL memiliki resiko merusak kesehatan sedang  jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Hindari kontak dengan tubuh atau hindari penghirupan, segera berobat jika terkena bahan.
Ø  Irritant (menyebabkan iritasi)

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata.





Ø  Corrosive (korosif)

Bahan dan formulasi dengan notasi CORROSIVE adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH<2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.  Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata.
Ø  radio aktif 
 
Bahan ini memancarkan sinar-sinar Radioaktif yang dapat merusak/ mematikan  sel-sel tubuh.



Kecelakaan kerja bisa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati- hati. Bila hal itu terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut :
1.Jangan panik
2.Mintalah bantuan  rekan anda yang ada didekat anda, oleh karenanya dilarang     bekerja sendirian di laboratorium.
3. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan tersegut, bila memungkinkan bilas sampai bersih
4.Bila bahan  kimia terkena kulit, jangan digaruk , supaya tidak merata.
5.Bawa keluar ruangan  korban supaya banyak menghirup oksigen.
6.Bila mengkhawatirkan  kesehatannya segera hubungi paramedik secepatnya.

Kebakaran bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka :
1.  Jangan panik
2.  Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
3. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A, B atau C), padamkan dengan kelas  pemadam yang sesuai
4. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan sapu tangan.
5. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat.
6. Cari Bantuan Pemadam Kebakaran

BAB III
PENUTUP
A.                Simpulan
Bekerja di laboratorim tidak lepas dari kecelakaan yang kemungkingkan akan terjadi. Sehingga, tata tertib di laboratorium harus dipatuhi oleh pengguna laboratorium agar keamanan kerja terjamin dan mengurangi risiko kecelakaan kerja di laboratorium. Selain itu, peralatan keamanan di laboratorium juga harus disediakan agar ketika terjadi kecelakaan dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Peralatan keamanan di laboratorium adalah biological safety cabinet, fume hood, laminar air show, safety shower, eyewash fountain, alat pemadam kebakaran, dan personal  protective equipment.
Simbol-simbolpenting di laboratorium yaitu, Explosive (bersifat mudah meledak), Oxidizing (pengoksidasi), Highly flammable (sangatmudahterbakar), Flammable (mudahterbakar), Toxic (beracun), Harmful (berbahaya), Irritant (menyebabkaniritasi), Corrosive (korosif), radio aktif .

B.                Saran
Disarankan kepada para pengguna laboratorium agar dapat mematuhi dan mengetahui tata tertib, peralatan keamanan serta simbol-simbol bahaya dalam laboratorium sehingga  dapat mengurangi resiko kecelakaan yang dapat terjadi di laboratorium.



DAFTAR PUSTAKA

Decaprio,  R. 2013. Tips Mengelola  Laboratorium  Sekolah  IPA, Bahasa, Komputer,                              
            dan Kimia. Diva Press: Yogyakarta

Hamdani, Anti D., dan Isma K.  Manajemen dan Teknik Laboratorium. Uin Sunan    
               Kalijaga: Yogyakarta
http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/01/keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia

Khamidinal. 2009. Teknik Laboratorium Kimia. Pustaka Pelajar: Yogyakarta



/










1 comment:

thevill23 said...

Trimakasih buat informasinya