BAB
I. Biologi Sebagai Ilmu
A.
Pengertian
Biologi
Kata biologi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu dari bios dan logos. “Bios” berarti hidup dan
“logos” berarti ilmu atau belajar tentang sesuatu. Jadi, biologi artinya ilmu
yang mempelajari makhluk hidup serta masalah-masalah yang menyangkut hidupnya.
Atau dengan kata lain biologi adalah ilmu tentang kehidupan.
B.
Pengertian
Ilmu dan Sifat Ilmu (Sains)
Ilmu adalah pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu.
Adapun pengetahuan itu sendiri
bermakna segala sesuatu yang diketahui; kepandaian; atau segala sesuatu yang
diketahui berkenaan dengan
hal tertentu (misalnya, mata pelajaran).
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan
konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui serangkaian kegiatan
ilmiah. Suatu pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu apabila memenuhi syarat
atau ciri-ciri sebagai berikut.
Sifat atau ciri-ciri sains adalah
sebagai berikut:
- Objek kajian berupa hal-hal yang konkret, objek kajian biologi adalah makhluk hidup;
- Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris, yaitu pengalaman yang nyata yang dapat dilakukan oleh setiap orang;
- Menggunakan cara berpikir yang logis, yaitu kesimpulan diambil berdasarkan prinsip-prinsip berpikir logis;
- Memiliki langkah kerja yang sistematis, sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan;
- Hasil kajian bersifat objektif, yaitu apa adanya dan sesuai dengan kenyataan tanpa dipengaruhi kepentingan peneliti;
- Hasilnya berupa teori atau hukum yang bersifat universal yang berlaku umum di mana saja.
C.
Objek
Kajian Biologi
Objek yang dipelajari dalam Biologi
mencakup seluruh organisme hidup (komponen biotik) beserta lingkungannya
(komponen abiotik).
Komponen biotik yang dipelajari
sebagai objek Biologi mencakup seluruh organisme hidup tidak hanya tumbuhan dan
hewan yang hidup di muka bumi ini, akan tetapi tumbuhan dan hewan yang hidup di
masa lampau, bahkan di tempat-tempat lain jika mungkin ada kehidupan.
Komponen abiotik yang juga sebagai
objek Biologi, di antaranya adalah suhu, pH, cahaya matahari, kadar oksigen,
tekanan osmotik, dan kelembaban. Komponen-komponen abiotik ini mampu
memengaruhi komponen biotik, begitu juga sebaliknya. Cabang Biologi yang khusus
mempelajari interaksi antara biotik dan abiotik adalah Ekologi.
D.
Ciri-Ciri
Makhluk Hidup
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
- Makhluk hidup mempunyai susunan kimia yang kompleks. Tubuh makhluk hidup terdiri atas susunan kimia yang sangat rumit dari satuan terkecil yang disebut sel. Sel terdiri atas molekul serta atom. Sel yang sama bentuk dan fungsinya membentuk jaringan, selanjutnya membentuk organ lalu sistem organ hingga menjadi suatu individu. Berbeda dengan makhluk tak hidup, seperti batuan, tidak tersusun oleh satuan-satuan dan partikel yang rumit seperti pada makhluk hidup.
- Makhluk hidup memerlukan energi. Setiap makhluk hidup memerlukan energi yang digunakan untuk beraktifitas, misalnya berjalan, berlari, bahkan makanpun membutuhkan energi.
- Makhluk hidup tumbuh dan berkembang. Setiap mahkluk hidup mengalami perubahan ukuran, yaitu tinggi, berat, dan jumlah.
- Makhluk hidup mempunyai kemampuan memperbanyak diri (reproduksi).
- Makhluk hidup melakukan aktivitas fisiologi seperti bernapas, transpor zat, bergerak, res pons terhadap rangsangan, regulasi, ekskresi, dan sebagainya.
E.
Kedudukan
Biologi Terhadap Ilmu Lain
Ilmu biologi tidak bisa berdiri
sendiri, ia berkaitan erat dengan ilmu-ilmu yang lain. Biologi merupakan ilmu
multidisipliner yang berkaitan erat dengan ilmu lain seperti ilmu kimia
sehingga melahirkan farmakologi, biologi molekuler, dan biokimia. Biologi
berkaitan erat dengan ilmu fisika sehingga melahirkan ilmu biofisika,
radiobiologi, dan kedokteran nuklir. Dengan ilmu-ilmu sosial melahirkan
psikologi, antropologi, biogeografi, dan sebagainya.
F.
Cabang-Cabang
Biologi
Ilmu pengetahuan terus berkembang,
biologi sebagai ilmu pengetahuan alam juga berkembang, sehingga objek kajian
ilmu biologi semakin banyak. Para ilmuwan tidak sanggup lagi mempelajari secara
mendalam seluruh kajian biologi sebagai satu objek studi yang dipelajari. Lalu
dibuatlah spesialisasi atau pengkhususan kajian pada topik-topik tertentu yang
lebih sempit. Berdasarkan hal itu, lahirlah ilmu baru sebagai cabang-cabang
biologi.
Cabang-cabang Biologi tersebut, di
antaranya sebagai berikut.
Cabang
Biologi
|
Hal
yang dipelajari
|
Anatomi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup
|
Agronomi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
tanaman budidaya
|
Andrologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
macam hormon dan kelainan reproduksi pria
|
Algologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
alga/ganggang
|
Botani
|
Ilmu yang mempelajari tentang
tumbuhan
|
Bakteriologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
bakteri
|
Biologi molekuler
|
Ilmu yang mempelajari tentang
kajian biologi pada tingkat molekul
|
Bioteknologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi proses
biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan
manusia
|
Ekologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
|
Embriologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
perkembangan embrio
|
Entomologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
serangga
|
Evolusi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang
lama
|
Epidemiologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
penularan penyakit
|
Eugenetika
|
Ilmu yang mempelajari tentang
hukum pewarisan sifat
|
Endokrinologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
hormon
|
Enzimologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
enzim
|
Fisiologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang faal
(fungsi kerja) organ tubuh
|
Fisioterapi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
|
Farmakologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
obat-obatan
|
Genetika
|
Ilmu yang mempelajari tentang
pewarisan sifat
|
Histologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
jaringan
|
Imunologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
sistem kekebalan (imun) tubuh
|
Ichtiologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang ikan
|
Klimatologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
iklim
|
Limnologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
perairan mengalir
|
Mikrobiologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
mikroorganisme
|
Malakologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang moluska
|
Morfologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
bentuk atau ciri luar organisme
|
Mikologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
jamur
|
Organologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
organ
|
Onthogeni
|
Ilmu yang mempelajari tentang
perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
|
Ornitologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
burung
|
Phylogeni
|
Ilmu yang mempelajari tentang
perkembangan makhluk hidup
|
Patologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
penyakit dan pengaruhnya bagi manusia
|
Palaentologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang fosil
|
Parasitologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
makhluk parasit
|
Protozoologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
Protozoa
|
Sanitasi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
kesehatan lingkungan
|
Sitologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang sel
|
Taksonomi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
penggolongan makhluk hidup
|
Teratologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
cacat janin dalam kandungan
|
Virologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
virus
|
Zoologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang
hewan
|
G. Peran/Manfaat Biologi dalam Kehidupan
Biologi telah memberikan kontribusi
yang nyata bagi kehidupan manusia. Berbagai penemuan dalam bidang Biologi telah
berperan dalam menyejahterakan manusia. Misalnya, dalam bidang lingkungan,
telah banyak usaha yang didasari Biologi untuk memecahkan permasalahan. Contohnya,
masalah sampah, pencemaran, kerusakan lahan, atau kebakaran hutan.
Manfaat biologi di bidang pertanian
- Cara pengolahan lahan.
- Penyediaan dan pemilihan bibit unggul. Dalam bidang pertanian, kini telah banyak ditemukan bibit unggul seperti padi yang dapat dipanen beberapa kali dalam setahun. Bibit unggul ini ditemukan melalui metode kawin silang ataupun beberapa teknik yang didasari oleh Biologi.
- Teknik penanaman.
- Mutasi buatan berbagai komoditi pertanian.
- Teknik pemberantasan hama.
- Ditemukannya bakteri penambat nitrogen dari udara seperti Rhizobium sp.
- Pengembangan Mikoriza, yaitu jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman.
Manfaat biologi di bidang kedokteran
- Mengobati berbagai penyakit menular serta mengurangi berkembangnya wabah penyakit.
- Teknik kedokteran modern telah memungkinkan pengobatan penyakit dalam dengan alat- alat bantu yang canggih yang dapat mendeteksi penyakit serta mengobatinya, seperti dengan radiasi.
- Berbagai obat-obatan telah ditemukan seperti antibiotika dan hormon insulin dengan penyisipan gen-gen pada bakteri Escherichia coli. Seorang ilmuwan bernama Sir Alexander Flemingmenemukan antibiotik pertama, yaitu penisilin. Antibiotik ini mampu mencegah infeksi yang terjadi pada luka.
Manfaat biologi di bidang industri, seperti industri pengolahan bahan pangan, industri
farmasi, industri tekstil, dan industri pupuk.
BAB
II. Struktur dan Fungsi Sel
A. Pengertian
Sel
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Setiap
Organisme di dunia ini tersusun atas sel-sel yang saling berintegrasi membentuk
suatu fungsi tertentu dalam tubuh makhluk hidup. Baik organisme tinkat seluler
(Uniseluler) maupun organisme Multiseluler. Sel pertama kali dikenalkan
oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada pada
tumbuhan dengan menggunakan lensa pembesar.
Gabus merupakan bangunan yang berlubang-lubang
kecil seperti susunan sarang lebah yang dipisahkan oleh “diafragma”. Bangunan
seperti sarang lebah ini selanjutnya disebut dengan Cell
(sel). Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani “Kytos” yang berarti ruang
kosong, sedangakan bahasa latin ruang kosong adalah “cella”.
Perkembangan teori tentang sel dimulai pada tahun
1839 sampai akhir abad XIX.
- Schleiden dan T. Schwann. Sel sebagai unit struktural terkecil makhluk hidup. Teori ini menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup disusun atas sel-sel. Sel adalah bagian terkecil makhluk hidup yang menyusun makhluk hidup.
- Max Schultze. Sel sebagai unit fungsional terkecil makhluk hidup. Teori ini menjelaskan bahwa sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang melakukan fungsi kehidupan. Fungsi-fungsi kehidupan di dalam sel dapat ditunjukkan dengan adanya metabolisme sel dan pengaturan sel oleh nukleus.
- Rudolf Virchow. Sel sebagai unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup selain menjalankan suatu fungsi kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat mengalami perpanjangan ukuran maupun perbesaran volume sel.
- Akhir abad XIX. Sel sebagai unit hereditas terkecil makhluk hidup. sel memiliki struktur yang dinamakan degan nukleus (inti sel). Nukleus memiliki peranan sebagai pembawa materi genetik (tersimpan sebagai molekul DNA) yang memiliki sifat diwariskan ke generasi sel selanjutnya.
Sel dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan ada
tidaknya membran nukleus (membran inti), yaitu sel prokariot, jenis sel yang
tidak dilengkapi dengan membran inti contohnya bakteri dan ganggang alga biru (Cyanophita);
dan sel eukariot, yaitu jenis sel yang memiliki membran inti contohnya sel
hewan, tumbuhan, fungi.
1. Sel Prokariot
.
Bakteri sebagai organisme prokariotik yang merupakan
organisme uniseluler memiliki struktur sel yang tidak memiliki membran inti.
Struktur sel secara umum yang dimiliki oleh sel prokariot dapat kita lihat pada
sel bakteri
Nukleoid (Nukleus).Nukleus atau
inti sel berfungsi sebagai pengendali dan pengatur sel. seluruh aktifitas sel
diatur oleh nukleus. Nukleus juga berfungsi sebagai pembawa informasi genetik
yaitu kromosom, yang diwariskan ke generasi selanjutnya. Kromosom adalah
struktur yang tersusun oleh molekul DNA dan protein (histon). Nukleus sel
bakteri terpapar atau kontak langsung dengan sitoplasma karena tidak memiliki
membran inti.
Cytoplasm (Sitoplasma).
Sitoplasma adalah bagian sel yang berisi cairan tempat berlangsungnya
metabolisme sel. Kandungan terbesar dalam sitoplasma adalah air (80-90%).
Ribosome (Ribosom). Ribosom merupakan struktur berupa butiran-butiran kecil yaang merupakan tempat sintesis protein. Protein disintesis atau dibuat dengan menggabungkan beberapa asam amino yang sesuai informasi genetik yang ada di molekul DNA. Ribosom berada di sitoplasma.
Cytoplasmic membrane (Membran Plasma). Membran plasma adalah lapisan di luar sitoplasma yang tersusun atas phospolipid bilayer. Fungsi membran plasma adalah sebagai pelindung dan mengatur transportasi sel. Pengaturan transportasi sel dimasksudkan untuk mengatur keluar masuknya substansi ke dalam dan ke luar sel. Membran plasma juga berperan dalam penerima rangsang yang datang dari luar sel.
Membran sel pada sel prokariot mengalami
pelekukan ke arah dalam membentuk struktur yang disebut mesosome
(mesosom). Mesosom berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel
sehingga dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktifitas di dalam sel.
Cell wall (Dinding Sel). Dinding sel adalah struktur pelindung kedua setelah membran plasma.
Capsule (Kapsul). Kapsul adalah
struktur pelindung sel ketiga setelah membran plasma dan dinding sel.
Pili (Bulu Rambut). Pili berfungsi sebagai alat pelekatan
sel bakteri pada suatu permukaan substrat atau benda. Flagella (Flagel). Flagel berfungsi dalam pergerakan sel. Baik flagel dan pili disusun oleh mikrotubulus.
2. Sel Eukariot
Sel Eukariot memiliki struktur yang lebih komplek
dibandingkan dengan sel prokariot. Sel eukariot memiliki membran inti yang
memisahkan Nukleus dengan sitoplasma. Sel ini juga memiliki struktur
endomembran yang disebut dengan Organel. Organel-organel sel eukariot
memiliki fungsi-fungsi tertentu yang menunjang kehidupan sel eukariot. Macam
organel yang dimiliki Sel eukariot antara lain,
- Lisosom, Organel yang berperan dalam pencernaan sel. Organel ini mengandung enzim lisozim yang akan melisis bagain sel yang telah mati, rusak atau sudah tua.
- Mitokondria, Organel yang berperan dalam respirasi sel. Respirasi sel bertujuan untuk mengahasilkan energi yang akan digunakan dalam aktivitas sel.
- Aparatus Golgi, Oraganel yang berperan dalam sekresi produk, baik protein, polisakarida maupun lemak.
- Retikulum Endoplasma (RE), organel yang berperan dalam sintesis produk. Ada dua jenis RE, yaitu RE kasar (RE yang di bagian permukaannya terdapat butiran ribosom) dan RE halus (RE yang tidak memiliki ribosom). RE kasar berfungsi untuk mensintesis protein, sedangkan RE halus berfungsi dalam sintesis lemak dan sterol.
- Plastida, organel yang mengandung pigmen (warna).
- Vakuola, organel yang berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan, minyak atsiri dan sisa metabolisme sel.
- Mikrotubulus, organel yang memiliki struktur tabung. contohnya flagela (untuk pergerakan sel), silia (alat pelekatan sel) dan spindel (untuk pembelahan sel).
- Mikrofilamen, oragnel yang memiliki struktur filamen (benang). berfungsi dalam pergerakan sitoplasma dan kontraksi otot.
- Badan Mikro, ada dua macam badan mikro, yaitu Peroksisom (mengandung enzim katalase) dan Glioksisom (menagndung enzim katalase dan oksidase)
- Dinding Sel, struktur selulolitik dan kitin yang berfungsi memberi bentuk sel dan sebagai pelindung sel.
- Sentriol, organel yang berperan dalam pembelahan sel. Sentriol berfungsi menarik kromosom ke arah kutub yang berlawanan.
Sel Eukariot dibedakan atas sel hewan dan sel
tumbuhan. Perbedaan yang mendasar antara kedua jenis sel tersebut adalah adanya
beberapa bagian sel yang hanya dimiliki sel hewan (Sentrosom dan Lisosom) dan
yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan (Plastida dan Dinding Sel). Berikut ini
adalah video animasi yang menjelaskan perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan.
BAB III. KEANEKARAGAMAN MAKLUK HIDUP
Keanekaragaman makhluk
hidup tumbuh dan berkembang dari keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetis
dan keanekaragaman ekosistem. Karena ketiga keanekaragaman ini
saling kait-mengkait dan tidak terpisahkan, maka dipandang sebagai satu
keseluruhan (totalitas) yaitu keanekaragaman makhluk hidup.
Keanekaragaman makhluk
hidup menunjukkan adanya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan
sifat yang terlihat pada berbagai tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat
ekosistem.
a.
Keanekaragaman jenis
Manusia dalam mengenal
adanya keanekaragaman makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dapat diamati
dan juga mungkin tingkah laku, penampilannya, makanannya dan cara
perkembangbiakannya, habitatnya serta interaksinya dengan makhluk
lain.
Pada tumbuhan yang dapat diamati misalnya tempat tumbuhnya,
batangnya, daunnya, bunganya, serangga yang mengunjunginya serta burung yang
bersarang di dalamnya.
b. Keanekaragaman
genetis/gen/genetika
Setiap populasi
mempunyai sifat genetik tertentu. Individu-individu sejenis ini mempunyai
kerangka dasar komponen genetis yang sama (kromosomnya sama tetapi memiliki
komponen faktor keturunan yang berbeda).
Misal
: rasa manis dan asam pada mangga
warna
kuning, merah dan putih pada biji jagung
Keanekaragaman gen menentukan keanekaragaman jenis individu, meski
jenisnya sama tetapi memiliki gen yang tidak sama bila dibandingkan dengan
individu lain dalam kelompok tersebut.
c. Keanekaragaman
ekosistem
Ekosistem merupakan satu
kesatuan lingkungan yang melibatkan faktor biotik (makhluk hidup) dan faktor
abiotik (mineral, udara, air, tanah dll.) yang berinteraksi satu
sama lain. Indonesia memiliki makhluk hidup yang bervariasi, sehingga
ekosistem yang terbentuk juga beragam.
Misal :
- ekosistem bahari
- ekosistem hutan bakau
- ekosistem hutan rawa
air tawar
- ekosistem danau
- ekosistem pertanian.
A.
Karakteristik
Makhluk hidup
Makhluk hidup memiliki
karakteristik umum:
·
Organisasi.
Makhluk hidup
menunjukkan tingkat organisasi yang besar, organisme multiseluler dapat dibagi
menjadi sel-sel dan sel-sel dibagi menjadi organela-organela selanjutnya
organela dibagi menjadi molekul-molekul.
·
Homeostatis. Homeostasis adalah keadaan pemeliharaan
lingkungan internal dalam keadaan tetap (dinamik) yaitu suhu, pH, konsentrasi
air dan sebagainya. Kebanyakan metabolisme energi tubuh bertujuan menjaga batas
homeostatis. Jika kita sakit dalam waktu yang lama, peningkatan suhu akan
merusak organ dan merusak fungsi fisiologis tubuh. Homeostatis dijaga agar
fungsi-fungsi fisiologis dan metabolisme dapat berjalan dengan baik.
·
Adaptasi.
Makhluk hidup berusaha
untuk dapat bertahan hidup. Charles Darwin dalam teori evolusinya menyatakan
makhluk hidup berupaya untuk beradaptasi dengan lingkungannya untuk tetap
hidup.
·
Reproduksi
dan Hereditas. Semua sel berasal dari
sel-sel sebelumnya. Adanya sel-sel baru dengan cara reproduksi. Reproduksi
dapat dibagi menjadi dua yaitu aseksual (tanpa rekombinasi materi genetik) dan
seksual (terjadi rekombinasi materi genetik).
·
Pertumbuhan
dan Perkembangan. Sejak sel tunggal
bertumbuh, ketika sel terbentuk melalui pembelahan, sel-sel itu berukuran kecil
dan akan bertumbuh dan berkembang mencapai tahap kematangan sel. Organisasi
multiseluler melewati proses yang rumit mencakup proses diferensiasi dan
organogenesis (karena memiliki banyak sel yang berkembang).
·
Perolehan
energi dan pelepasan. Sumber energi untuk
tetap bertahan hidup adalah memperoleh energi (melalui cahaya matahari,
komponen inorganik atau organisme lain) dan melepaskan energi yang didapat
untuk proses pembentukan ATP (adenosine triphosphate) sebagai energi untuk
aktivitas seluler.
·
Deteksi
dan Respons. Untuk menimbulkan
stimulus (eksternal dan internal).
·
Interaksi. Makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya
sebaik mungkin. Organisme mendapatkan materi dan energi dari lingkungan atau
dari organisme lain. Terdapat banyak tipe-tipe simbiosis (interaksi organisme
dengan organisme lain).
B.
Tingkatan
Organisasi Kehidupan
·
Biosfer adalah
keseluruhan makhluk hidup dan lingkungannya.
·
Ekosistem adalah
interaksi antara kelompok kecil organisme satu dengan lainnya dan dengan
lingkungan hidupnya.
·
Komunitas adalah
hubungan antara kelompok species yang berbeda.
·
Populasi adalah kelompok
individu sejenis yang ada pada area geografis terbatas.
·
Species adalah kelompok
individu sejenis yang dapat melakukan perkawinan secara fertil.
·
Individu adalah satu
atau lebih sel ditandai oleh susunan DNA yang spesifik.
·
Sistem organ ada pada
organisme multiseluler. Kelompok sel, jaringan dan organ yang bekerja pada
fungsi yang spesifik.
·
Organ (pada organisme
multiseluler). Kelompok sel-sel atau jaringan yang membentuk satu fungsi bagi
tubuh.
·
Jaringan (pada organisme
multiseluler). Kelompok sel yang menunjukkan fungsi spesifik.
·
Sel adalah unit dasar
semua makhluk hidup. Setiap sel memiliki materi genetik (DNA dan RNA),
membutuhkan energi kimia dan sebagainya.
·
Organela adalah subunit
dari sel. Organela memiliki fungsi spesifik dalam sel sebagai suatu sistem.
·
Molekul, atom dan
partikel subatomik merupakan tingkat dasar fungsional dalam biokimia.
C.
Klasifikasi
Ilmuwan
mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan perbedaan,
baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak persamaan di antara
makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan makhlik hidup
dikatakan makin jauh kekerabatannya.
Dalam tatanama makhluk hidup telah disepakati penggunaan sederet
takson yang disusun dari yang beranggota besar (sedikit persamaan ciri) ke yang
beranggotakan kecil (banyak persamaan ciri). Untuk setiap katagori atau tingkat
takson diberi nama tertentu, yaitu :
-
dunia :
regnum/ kingdom/ kerajaan
- devisi/
filum : devisio/
phyllum
-
kelas :
classis
-
bangsa :
ordo
- suku/
famili :
famillia
-
marga :
genus
-
jenis :
species
Para ahli dulu
membagi makhluk hidup menjadi 2 dunia, yaitu dunia tumbuhan dan
dunia hewan. Sekarang ilmuwan membagi makhluk hidup menjadi 5 dunia, yaitu
dunia monera, protista, fungi, plantae (tumbuhan) dan animalia.
1.
Monera
Organisme bersel satu
dan bersifat prokaryotik (tidak berselaput inti).
Contoh : bacteri dan
algae biru
2.
Protista
Organisme bersel satu
yang bersifat eukaryotik (sudah berselaput inti).
Contoh : protozoa,
algae, jamur yang bersel satu
3.
Fungi (jamur)
Organisme yang tubuhnya
terbentuk dari benang-benang hifa.
Contoh : mycota dan
eumycota
4.
Plantae (tumbuhan)
Merupakan organisme
multiselluler dan bersifat eukaryotik, dinding sel terbuat dari selulosa,
mempunyai kloroplas.
Contoh
: - Algae (ganggang)
-
Bryophyta (lumut)
-
Pteridophyta (tumbuhan paku)
-
Spermatophyta (tumbuhan biji)
5.
Animalia (hewan)
Merupakan organisme
multiseluler dan bersifat heterotop dan dapat bergerak/ berpindah tempat.
Contoh : Jellyfish, katak, simpanse
D.
Sistem
Klasifikasi
Terdiri dari :
a. Sistem artifisial (buatan)
Dasar klasifikasi yang menggunakan sifaf-sifat morfologi terutama
alat reproduksi, habitat atau perawakan.
Misal : tanaman pohon,
perdu, herba, semak, gulma atau liana.
b. Sistem alam
Dasar klasifikasi yang digunakan adalah banyak sedikitnya
persamaan, terutama persamaan sifat morfologi.
Misal :
sapi, buaya, gajah, kuda
termasuk hewan berkaki empat
padi, gandum, jewawut
termasuk tumbuhan berbulir
c. Sistem filogenetik
Dasar klasifikasi yang
digunakan adalah urutan perkembangan serta jauh dekatnya kekerabatan antar
takson, selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi dan
anatominya.
E.
Tatanama
Binner
Tatanama binner/ dwi
tatanama/ binomial nomenklatur adalah pemberian
nama makhluk hidup dengan menggunakan dua kata yang dilatinkan yang dipelopori
oleh Carolus Linnaeus (1707 -1778).
Cara-caranya :
1.
Untuk nama species
(jenis) :
- nama species terdiri dari dua kata tunggal yang dilatinkan.
- kata depan menunjukkan nama marga, kata belakang menunjukkan nama
spesies.
- nama marga mulai ditulis dengan huruf besar, sedang nama species
dimulai dengan huruf kecil.
- nama marga dan jenis digarisbawahi secara terputus atau dicetak miring.
contoh
: Rhinoceros sondaicus (badak jawa)
Havea brasikensis (karet)
Elephas indicus (gajah)
Hibiscus rosasinensis (kembang sepatu)
Felis maniculata-domestika (kucing jinak)
2.
Untuk nama famili (suku)
:
Nama suku diambil dari nama marga yang bersangkutan.
- Untuk tumbuhan :
nama marga + akhiran
aceae
contoh :- Solamum lycopersicum (tomat)
Solanum
+ aceae à fam: Solanaceae
-
Marchantia polymorpha (lumut hati)
Marchantia
+ aceae à fam:
Marchantiaceae
- Untuk hewan :
nama marga + akhiran idae
contoh : - Felis tigris (harimau india)
Felis
+ idae à fam: Felidae (kucing)
-
Columba livea (merpati)
Columba
+ idae à fam: Columbidae
3.
Untuk nama ordo (bangsa)
:
Nama ordo umumnya
diambil dari nama marga yang bersangkutan.
- Untuk tumbuhan :
nama marga + akhiran ales
contoh : - Sphagnum fimbriatum (lumut
gambut)
Sphagnum + ales à ordo: Sphagnales
- Untuk hewan :
nama marga + akhiran iformis
contoh : - Columba livea (merpati)
Columba + iformis à ordo:
Columbiiformis
F. Klasifikasi Tumbuhan
a) a). Devisi Algae (ganggang)
Uniseluller atau
multiseluller, hidup berkoloni, tubuh berupa lembaran (filamen).
Algae terdiri dari 4 kelas :
- Rhodophyta (alga merah)
- Phaeophyta (alga perang / coklat)
- Chlorophyta (algae hijau)
- Chrysophyta (algae keemasan)
b)
Devisi Bryophyta (lumut)
Terdiri dari 2 kelas :
- Hepaticae (lumut hati)
berklorofil, daun
sederhana, batang sederhana, belum ber-akar yang sebenarnya (rhizoid)
atau belum dapat dibedakan akar batang dan daun.
Contoh : Marchantia
polymorpha
Marchantia
geminata
Reobulia
hemispherica
- Musci (lumut daun)
jelas batang dan daun tetapi akar belum sempurna (rhizoid).
Contoh
: Spagnum
fimbriatum
Pogonatum
cirrhatum
c) Devisi Pteridophyta (tumbuhan paku)
Sudah dapat dibedakan akar, batang, daun serta
sudah memiliki sistem pembuluh.
Terdiri dari 4 kelas :
1.
Psiophytinae
contoh
: Psilotum nodum
2.
Equisetinae (paku ekor
kuda)
contoh
: Equisetum
debile (paku ekor kuda)
3.
Lycopodinae (paku kawat)
contoh
: Lycopodium
clavatum
Lycopodium
cernuum
Selaginella
willdonovii
4.
Filicinae (paku sejati)
contoh
: Gleichenia linearis (paku
resam)
Asplenium
nidus (paku sarang burung)
Adiatum
cuneatum (suplir)
Platycerium
bifurcatum (p. tanduk rusa)
Marsilea
crenata (semanggi)
d) Devisi Spermatophyta (tumbuhan biji)
Terdapat adanya bunga,
menghasilkan biji sebagai sebagai alat perkembangbiakan, alat kelamin jantan
dan betina terpisah.
Terdiri dari 2 sub
devisi :
1.
Gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka)
Berakar tunggang, akar batang berkambium, terjadi pembuah-an
tunggal.
Terdiri dari 4 kelas :
- Pteridospermae (paku
biji), sudah punah
- Cycadinae
contoh
: Cycas rumphii (pakis haji)
- Coniferae
contoh
: Agathis alba (damar)
Pinus
merkusi (pinus/tusam)
Casuarina
sp (Cemara)
- Gnetinae
contoh
: Gnetum gnemon (melinjo)
2.
Angiospermae (tumbuhan
berbiji tertutup)
Memiliki bunga yang sesungguhnya, bakal biji
tidak terlihat karena terlindung dalam bakal buah atau putik,
terjadi pembuahan ganda.
Terdiri dari 2 kelas :
- Dicotylae
(berkeping dua) :
Berbiji tertutup, berakar tunggang, bercabang banyak, daun pada
batang tersebar, tulang daun menyirip atau menjari, berkambium, bagian bunga
berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya.
Contoh
:
- Manihot
utilisima ( ketela pohon)
- Fiscus
benyamina (beringin)
- Vigna
sinensis (kacang panjang)
- Arachis
hypogeae (kacang tanah)
- Tamarandus
indica (asem)
- Tectona
grandis (jati)
- Citrus
nobilis (jeruk keprok)
- Artocarpus
integra (nangka)
- Gossypium
herbaceum (kapas)
- Eugenia
malacensis (jambu bol/mete)
- Psidium
guajava (jambu biji)
- Solanum
tuberosum (kentang)
- Monocotylae
( berkeping satu) :
berakar serabut, ruas
batang nyata, tulang daun sejajar atau melengkung, tidak berkambium, bagian
bunga 3 atau kelipatnnya.
Contoh :
- Oryza sativa (padi)
- Curcuma domestica (kunyit)
- Musa paradisiaca (pisang)
- Cocos nucifera (kelapa)
- Zea mays (jagung)
- Zingiber officinale (jahe)
- Alpinia galanga (laos)
- Colocasia esculenta (tales)
- Triticum sativum (gandum)
- Saccharum offinarum (tebu)
- Allium cepa (bawang merah)
Contoh :
·
Klasifikasi Pisang (Musa
paradisiaca)
Dunia :
Plantae
Devisi :
Spermatophyta
Sub.devisi :
Angiospermae
Kelas :
Monocotylae
Bangsa :
Musales
Suku :
Musaceae
Marga :
Musa
Jenis : Musa
paradisiaca
·
Klasifikasi Waru (Hibiscus
tiliaceus)
Dunia :
Plantae
Devisi :
Spermatophyta
Sub.devisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotylae
Bangsa :
Malvales
Suku :
Malvaceae
Marga :
Hibiscus
Jenis : Hibiscus
tiliaceus
·
Klasifikasi Kapuk randu
(Ceiba petandra)
Devisio :
Spermatophyta
Sub.devisio :
Angiospermae
Classis :
Dicotylae
Ordo :
Malvales
Famillia :
Bombaceae
Genus :
Ceiba
Species : Ceiba
petandra
·
Klasifikasi Padi (Oryza
sativa)
Devisio :
Spermatophyta
Sub.devisio :
Angiospermae
Classis :
Monocotylae
Ordo :
Poales (Glumiflorae)
Famillia :
Poaceae
Genus :
Oryza
Species : Oryza
sativa
G.
Klasifikasi
Hewan
Terdiri dari 10 filum :
- Filum Protozoa (hewan pertama)
- Filum Porifera (hewan berpori)
- Filum Coelenterata (hewan berongga)
- Filum Platyhelminthes (cacing pipih)
- Filum Nemathelminthes (cacing gilig)
- Filum Annelida (cacing cincin/ gelang)
- Filum Mollusca ( hewan bertubuh lunak)
- Filum Arthropoda (hewan berbuku-buku)
- Filum Echinodermata (hewan berkulit duri)
- Filum Chordata (hewan yang memiliki tali sumbu tubuh)
Chordata terdiri dari 2 sub filum :
§
Protochordata (hewan
yang memiliki notochordata)
contoh : Amfioxus
§
Vertebrata (hewan yang
bertulang belakang)
Terdiri dari 5 kelas :
- Pisces
- Amphibia
- Reptilia
- Aves
- Mamalia
Contoh :
·
Klasifikasi Manusia (Homo
sapiens)
Dunia :
Animalia
Filum :
Chordata
Sub.Filum :
Vertebrata
Kelas :
Mamalia
Bangsa :
Primata
Suku :
Hominidae
Marga :
Homo
Jenis : Homo
sapiens
·
Klasifikasi
Harimau india (Felis tigris)
Regnum :
Animalia
Phyllum :
Chordata
Sub.Phyllum : Vertebrata
Classis :
Mamalia
Ordo :
Carnivora
Famillia :
Felidae
Genus :
Felis
Species : Felis
tigris
BAB IV METABOLISME
A.
Pengertian
Metabolisme
Metabolisme
merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di dalam sel yang di
sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam sel
mahluk hidup. Proses yang ter jadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula
berupa penguraian zat menjadi zat – zat yang lebih sederhana. Proses
pembentukan zat terjadi pada proses fotosintesis , kemosintesis, sintesis
lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel
dan fermentasi sel.
Metabolisme adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam mahluk
hidup mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti
bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang
susunan tubuhnya sangat kompleks. Di dalam proses ini mahluk hidup mendapat,
mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya.( Wirahadikusumah M. 1985 ).
Hampir setiap reaksi yang
berlangsung in vivo, di katalis oleh enzim. Bila kami membayangkan suatu
organism hidup sebagai suatu laboratorium kimia yang sangat istimewa, maka
enzim merupakan operator – operator yang terlatih, yang mampu membuat reaksi –
reaksi canggih dengan kecepatan terkendali dan hasil yang tinggi.( Manitto,
Paulo. 1992 ).
Dalam proses metabolisme, enzim sangat diperlukan sebagai
katalisator ( senyawa yang dapat mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa
habis reaksi ). Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat –
zat yang bereaksi, dan dengan demikian dapat mempercepat proses reaksi.
B.
JENIS-JENIS METABOLISME
Metabolisme
memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu :
- Katabolisme yang merupakan penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih kecil untuk dijadikan energy.
- Anabolisme yang merupakan reaksi untuk merangkai atau membentuk senyawa organic dari molekul molekul tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.
Kedua proses ini disebut juga sebagai arah lintasan dari
proses metabolisme. Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap
organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh
suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepatkan oleh senyawa
organik yang disebut sebagai enzim.
Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia
disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan
sejumlah substrat yang berinteraksi dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna
menghasilkan senyawa intermediat yang lazim disebut dengan metabolit, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya.
Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang
reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu
cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.
Proses anabolisme
biasanya lebih banyak membutuhkan energi sehingga reaksinya dapat berlangsung
cepat dan efisien serta memerlukan energi dalam bentuk energi panas.proses ini
memerlukan energi yang lebih besar karena, dalam proses anabolisme proses yang
terjadi lebih banyak dan prosesnya yang cepat dan efisien panas sehingga
nergy yang di perlukan lebih besar. Reaksi seperti ini disebut juga reaksi
endergonik atau reaksi endoterm.
Sedangkan dalam proses katabolisme energi yang di butuhkan lebih sedikit.
Karena, pada reaksi katabolisme hanya menguraikan zat dan melepaskan energi,
jadi nergy yang diperlukan lebih sedikit. Suatu proses di mana terjadi
pelepasan energi disebut juga reaksi eskergonik atau reaksi eksoterm.
C.
PROSES METABOLISME
Didalam
tubuh terjadi 3 proses metabolism utama yaitu :
1.
Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme merupakan proses yang berlangsung dalam
organisme,baik secara mekanis maupun kimiawi.Metabolisme itu sendiri terdiri
dari 2 proses yaitu anabolisme (pembentukan molekul) dan Katabolisme (Penguraian molekul). Pada proses pencernaan
makanan,karbohidrat mengalami proses hidrolisis(penguraian dengan menggunakan
molekul air).Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan
polisakarida menjadi monosakarida.
Ketika makanan dikunyah,makanan akan bercampur dengan air
liur yang mengandung enzim ptialin (suatu α amilase yang disekresikan oleh
kelenjar parotis di dalam mulut).Enzim ini menghidrolisis pati(salah satu
polisakarida) menjadi maltosa dan gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga
sampai sembilan molekul glukosa.makanan berada di mulut hanya dalam waktu yang
singkat dan mungkin tidak lebih dari 3-5% dari pati yang telah dihidrolisis
pada saat makanan ditelan.
Sekalipun makanan tidak berada cukup lama dlaam mulut untuk
dipecah oleh ptialin menjadi maltosa,tetapi kerja ptialin dapat berlangsung
terus menerus selama satu jam setalah makanan memasuki lambung,yaitu sampai isi
lambung bercampur dengan zat yang disekresikan oleh lambung.Selanjutnya
aktivitas ptialin dari air liur dihambat oelh zat asam yang disekresikan oleh
lambung.Hal ini dikarenakan ptialin merupakan enzim amilase yang tidak aktif
saat PH medium turun di bawah 4,0.
Setelah
makan dikosongkan dari lambung dan masuk ke duodenum (usus dua belas
jari),makanan kemudian bercampur dengan getah pankreas.Pati yang belum di pecah
akan dicerna oleh amilase yang diperoleh dari sekresi pankreas.Sekresi pankreas
ini mengandung α amilase yang fungsinya sama dengan α-amilase pada air
liur,yaitu memcah pati menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya.Namun,pati
pada umumnya hampir sepenuhnya di ubah menjadi maltosa dan polimer glukosa
kecil lainnya sebelum melewati lambung.
Hasil akhir dari proses
pencernaan adalah glukosa,fruktosa,glaktosa,manosa dan monosakarida
lainnya.Senyawa-senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui dinding usus dan
dibawa ke hati oleh darah.
- Glukosa sebagai salah satu hasil dari pemecahan pati akan mengalami dau proses di dalam hati,yaitu:
- Pertama,Glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh
- Kedua,jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula darah),glukosa akan di ubah menjadi glikogen(gula otot) dengan bantuan hormon insulin dan secara otomatis akan menjaga keseimbangan gula darah.Glikogen di simpan di dalam hati,jika sewaktu-waktu dibutuhkan,glikogen di ubah kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormon adrenaline.
2. Metabolisme
Protein
Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari
daging dan sayur-sayuran.Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang
aktif pada pH 2-3 (suasana asam).
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam
makanan.Salah satu hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah
kemampuannya untuk mencerna kolagen.Kolagen merupakan bahan daasar utama
jaringan ikat pada kulit dan tulang rawan.
Pepsin
memulai proses pencernaan Protein.Proses pencernaan yang dilakukan pepsin
meliputi 10-30% dari pencernaan protein total.Pemecahan protein ini merupakan
proses hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.
Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di
usus.Ketika protein meninggalkan lambung,biasanya protein dalam bentuk proteosa,pepton,dan
polipeptida besar.Setelah memasuki usus,produk-produk yang telah di pecah
sebagian besar akan bercampur dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim
proteolitik,seperti tripsin,kimotripsin,dan peptidase.Baik tripsin maupun
kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida kecil.Peptidase
kemudian akan melepaskan asam-asam amino.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga
sumber,yaitu penyerapan melalui dinding usus,hasil penguraian protein dalam
sel,dan hasil sintesis asam amino dalam sel.asam amino yang disintesis dalam
sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian protein dalam hati dibawa
oleh darah untuk digunakan di dalam jaringan.dala hal ini hati berfungsi
sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan
dirombak di dalam hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N,seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida),serta senyawa yyang tidak mengandung unsur N.Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea.Pembentukan urea berlangsung di
dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase.Urea
yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat
lainnya menuju ginjal laul dikeluarkan melalui urin.sebaliknya,senyawa yang
tidak mengandung unsur N akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat
dan lemak,sehingga dapat di oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
3. Metabolisme
Lemak
Pencernaan
lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak terdapat enzim lipase yang
dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan lemak terjadi di dalam
usus,karena usus mengandung lipase.
Lemak
keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon kolesistokinin.Hormon
kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan
cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua belaas jari).Empedu mengandung garam
empedu yang memegang peranan penting dalam mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak
merupakan pemecahan lemak yang berukuran besar menjadai butiran lemak yang
berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang
teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari
penkreas.Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran
asam lemak dan monoligserida (gliserida tunggal).Pengeluaran cairan penkreas
dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah
elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta pankreoenzim
yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.
Absorpsi
hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus.Pada waktu
asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding
usus,keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk
partikel-partikel kecil(jaringan lemak.Saar dibutuhkam,timbunan lemak tersenit
akan diangkut menuju hati.
BAB
V.
Struktur dan Fungsi Pada Organisme
Bahasan
tentang sel merupakan hal mendasar untuk memahami organisme, karena
sel mrupakan struktur dan fungsi
terkecil dari organisme, dan hampir semua organism tersusun atas sel. Sel
umumnya tersusun atas membran, sitoplasma, dan inti. Ada organisme yang tidak
tersusun atas sel contohnya virus. Virus tidak memiliki sitoplasma,terdiri atas
protein, RNA atau DNA, karbohidrat, lemak, dan mineral. Organisme seluler ada
yang terdiri atas satu sel atau uni seluler dan ada yang terdiri atas banyak
sel atau mullti seluler. Cabang biologi yang membahas khusus tentang sel
disebut sitologi.
Pada organisme multi seluler,
kumpulan sel membentuk jaringan. Jaringan adalah
kumpulan sel yang memiliki bentuk
dan fungsi yang sama. Kumpulan jaringan
membentuk organ, dan kumpulan organ
membentuk sistem organ, selanjutnya kumpulan sistem organ membentuk organisme.
Cabang biologi yang khusus membahas tentang jaringan disebut histologi.
A.
Sel
Sel
adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup seluler. Ada
makhluk hidup yang bukan merupakan sel contohnya virus. Mahluk hidup yang
selulerdapat terdiri atas satu sel (uni seluler) contohnya Bakteri dan banyak
sel (multi seluler) contohnya tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Berdasar ada
tidaknya membran inti, sel terbagi atas sel prokarion (tdak memiliki membran
inti) dan sel eukarion (memiliki membrane inti). Sel prokarion contohnya
bakteri dan ganggang biru, dan sel eukarion contohnya sel tumbuhan dan hewan
tingkat tinggi. Sel yang di bahas dalam makalah ini hanya sel eukarion
organisme multi seluler yakni sel tumbuhan dan hewan.
Sel
eukarion umumnya memiliki bagian-bagian yang sama yaitu: membran
plasma, sitoplasma dan
organel-organelnya. Sitoplasma merupakan cairan sel yang
terdapat di luar inti, mengisi
ruangan di antara membran plasma dan inti sel.
Komponen terluar sitoplasma adalah
membran plasma (plasmolemma). Sitoplasma
terdiri dari matriks yang di
dalamnya terdapat inclusion dan organel. Inklusion adalah benda sitoplasma yang
berupa kumpulan pigmen, lipid, protein, atau karbohidrat, yang terbungkus
membran ataupun tidak. Organel merupakan komponen permanen sel yang umumnya di
selaputi membran, dan mengandung enzim-enzim untuk metabolisme. Contoh organel
misalnya retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, mitokondria, kloroplas dan
nucleus.
1.
Sel Hewan
a.
Membran Plasma
Membran sel merupakan selaput
terluar sel yang berupa bilayer lipida dengan protein integral dan ferifer.
Tebal membran sel antara 7,5 - 10 nano meter, sifatnya selektif permeabel.
Fungsi membrane sel adalah untuk pelindung, reseptor dan mengatur keluar
masuknya zat dari dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, difusi
berfasilitas, dan transport aktif.
Difusi adalah pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi
(hipertonis) ke
konsentrasi rendah (hipotonis).
Osmosis adalah pergerakan air dari konsentrasi air tinggi (banyak
air) ke konsentrasi air rendah (sedikit air) melalui membran semi permeabel.
Difusi berfasilitas adalah difusi atau perpindahan zat yang menggunakan protein
pembawa tanpa memerlukan energi (ATP).
Transpor aktif adalah pergerakan molekul melalui membran yang memerlukan
energy ATP.
b.
Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma berupa vesikel
atau kantung yang dapat berbentuk pipih,
bundar, atau tubuler dan satu sama
lain dapat berhubungan. RE memiliki selapis
membran, dan membran tersebut ada
yang berhubungan dengan membran inti dan
membran plasma sehingga dapat
berperan sebagai penghubung antara bagian luar sel dengan bagian dalam sel. Ada
dua jenis RE yaitu RE halus (REH) yani RE yang tidak dilekati ribosom, dan RE
kasar (REK) yakni RE yang dilekati ribosom. RE memiliki peran anabolik dan
protektif. Peran anabolik yakni mensintesis kolesterol, hormonehormon steroid,
dan asam-asam empedu. Peran katabolik yakni dapat mengubah atau menetralisir
bahan yang bersifat toksik. Mekanisme kerja antar RE dan organel lain seperti
mitokondria dapat saling berhubungan.
c.
Badan Golgi
Struktur Badan Gogi berbentuk
tumpukan kantong-kantong pipih, (didalamnya terdapat pula yang bundar dan
tubuler), yang sangat kompleks yang memiliki dua
permukaan yakni permukaan luar
berbentuk cembung (forming face) dan permukaan dalam berbentuk cekung (maturing
face). Membran yang membentuk kantong sebanyak selapis. Badan Golgi
berfungsi menghasilkan lisosom, secret, dan menyimpan protein serta enzim yang
akan disekresikan.
d.
Lisosom
Lisosom terdapat pada sel hewan;
bentuknya seperti bola, terdiri atas selapis
membrane, dan diameternya kurang
lebih 500 nm. Lisosom berfungsi untuk
mencerna bahan makanan yang masuk ke
dalam sel, baik secara pinositosis
(makanan yang ‘ditelan’ berupa
cairan) maupun secara fagositosis (makanan yang
‘ditelan’ berupa padatan). Lisosom
meliputi lisosom primer, dan sekunder. Lisosom
primer yakni lisosom yang belum
melakukan pencernaan. Lisosom sekunder yakni
lisosom yang telah/sedang melakukan
pencernaan.
e.
Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat lonjong
atau bercabang; ukurannya 500 sampai 2000 nm. Mitokondria banyak terdapat pada
sel yang sedang aktif. Struktur mitokondria dikelilingi dua lapisan membrane
yaitu membran luar dan membran dalam. Membran dalam membentuk lipatan-lipatan
ke dalam membentuk krista. Ruang dalam mitokondria berisi matrik mitkondria
yang mengandung banyak enzim. Fungsi mitokondria yaitu tempat respirasi atau
oksidasi karbohidrat yang menghasilkan energi (ATP).
f.
Ribosom
Ribosom sangat kecil (diameternya 20
– 25 nm), terdapat pada sitoplasma secara
bebas atau menempel pada reticulum
endoplasma. Ribosom merupakan organel yang tidak bermembran, berupa padatan
yang tersusun atas RNA, proten, karbohidrat, sedikit lemak dan mineral. Ribosom
berfungsi sebagai alat untuk sintesis protein. Ribosom yang bekerja mensintesis
protein berada dalam suatu unit yakni gabungan atas sub unit besar dan sub unit
kecil. Unit (monomer) ribosom prokarion adalah 70 S, terdiri atas sub unit
besar 50 S dan sub unit kecil 30 S. Unit (monomer) ribosom eukarion adalah 80
S, terdiri atas sub unit besar 60 S dan sub unit kecil 40 S.
g.
Flagel dan Silia
Pada mahluk hidup yang bersel
tunggal (uniseluler) misalnya pada beberapa hewan
Protozoa ada yang memiliki alat
gerak flagel dan silia. Struktur flagel terdiri dari dua 6fibril yang
dikelilingi oleh 9 fibril yang terletak sebelah luar. Sedangkan fibril
keluarnya dari granula basal dan secara kimia terdiri dari tubulin dan protein
dinein dan ATP.
h.
Sentrosom
Umumnya sel hewan mengandung
sentrosom yang letaknya pada sitoplasma dekat
membran inti. Pada saat pembelahan
mengandung dua sentriol. Sebuah sentriol
terbentuk dari 9 set tabung yang
masing-masing set terdiri dari 3 buah mikrotubul yang berfungsi menggerakkan
kromosom pada saat pembelahan sel.
i.
Inti atau Nukleus
Letak inti pada sitoplasma biasanya
di tengah. Umunya sel mahluk hidup
mengandung satu inti, tetapi ada
pula yang memiliki inti lebih dari satu misalnya sel otot lurik. Bagian-bagian
inti sel:
- Membran inti
Membran inti memisahkan inti sel
dari sitoplasma. Membran inti terdiri dari dua
lapisan membran dan pada
daerah-daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi tempat keluar masuknya
bahan kimia. Lapisan membrane yang sebelah luar berhubungan dengan membrane
reticulum endoplasma.
- Nukleoplasma dan Kromosom
Inti sel mengandung nukleoplasma
atau plasma inti. Bahan kimia yang terdapat
pada nukleoplasma yaitu larutan
fosfat, gula ribose, protein, nukleotida, dan asam
nukleat. Pada nukleoplasma terdapat
benang-benang kromatin yang tampak jelas
pada saat pembelahan sel membentuk
kromosom. Fungsi kromosom yaitu
mengandung material genetik yang
berguna untuk mengontrol aktivitas hidup sel
dan pewarisan sifat-sifat yang
diturunkan.
- Nukleolus
Nukleolus mengandung nukleoli yang
berbentuk bulat. Secara kimia nukleolus
mengandung RNA dan protein.
Nukleolus berfungsi untuk sisntesis RNA ribosom.
2.
Sel
Tumbuhan
Di tinjau dari bagian-bagiannya, sel
tumbuhan memiliki sedikit perbedaan dengan
sel hewan. Perbedaan tersebut yakni:
pada sel tumbuhan memiliki dinding sel,
plasmodesma, kloroplas, dan vakuola
besar, sedangkan pada sel hewan tidak.
Bagian-bagian lain yang terdapat
pada sel tumbuhan umumnya sama dengan sel
hewan.
a.
Dinding sel
Dinding sel tumbuhan terbentuk dari
bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi
dinding sel yaitu melindungi
sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa
sel tumbuhan sel yang satu dengan
sel lainnya dihubungkan dengan
plasmodesmata.
b.
Plastida
Umumnya sel tumbuhan mengandung
plastida; ukuran diameternya 4 -6 mikron
(μ). Plastida ada yang berwarna ada
yang tidak. Plastida yang tidak berwarna
disebut leukoplas sedang kan yang
berwarna disebut kromoplas. Leukoplas yang
berfungsi untuk membuat amilum
disebut amiloplas dan yang membuat lemak
disebut lipoplas. Sedangkan
kromoplas yang mengandung klorofil disebut
kloroplas.
c.
Vakuola
Vakuola terdapat baik pada sel
tumbuhan maupun sel hewan, tetapi pada sel
tumbuhan tampak lebih besar dan
jelas terutama pada sel yang sudah tua.
Vakuola pada sel tumbuhan
dikelilingi membran tunggal disebut tonoplas.
Vakuola sel tumbuhan umumnya berisi
air, phenol, antosianin, alkaloid dan
protein.
B.
Jaringan
Sebagai mana telah dikemukakan ,
bahwa jaringan merupakan kumpulan sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Cabang biologi yang membahas khusus tentang jaringan disebut histologi.
Dalam pembahasan jaringan ini, pertama akan dikemukakan jaringan pada hewan,
selanjutnya jaringan pada tumbuhan.
1.
Jaringan
Pada Hewan
Jaringan pada hewan multi seluler
meliputi jaringan embrional, jaringan epitel,
jaringan otot, jaringan syaraf,
jaringan penyokong, dan jaringan lemk
a.
Jaringan
Embrional
Jaringan embrional adalah jaringan
muda yang sel-selnya senantiasa membelah.
Jaringan ini merupakan hasil
pembelahan sel zigot. Pada tahap awal terbentuknya
embrio, sel-sel penyusunnya memiliki
bentuk sama. Namun dalam perkembangan
selanjutnya, sel-sel tersebut akan
membelah dan akan mengalami perubahan bentuk maupun fungsinya. Proses ini yang
disebut spesialisasi. Hasil dari proses spesialisasi tersebut antara
lain dihasilkannya lapisan jaringan embrional. Ada hewan yang embrionya terdiri
atas dua lapis disebut diploblastik (ectoderm dan endoderm contohnya Coelenterata),
dan ada yang terdiri atas tiga lapis disebut triploblastik ( ectoderm, mesoderm,
dan endoderm, contohnya Cacing tanah, Artropoda, dan Cordata).
b.
Jaringan
Epitel
Jaringan epitel yaitu jaringan yang
menutupi atau melapisi permukaan tubuh dan
rongga di dalam tubuh.
c. Jaringan Otot
1)
Otot Lurik atau otot serat lintang
Tersusun dari sel-sel berbentuk
silindris panjang dengan banyak inti di bagian
pinggir. Otot lurik disebut juga
otot serat lintang atau otot rangka karena melekat pada rangka. Kerja otot
lurik menurut kehendak karena di bawah control kesadaran, reaksinya cepat
terhadap rangsangan.
2)
Otot Polos
Tersusun atas sel-sel yang berbentuk
lonjong dengan satu inti di tengahnya serta
miofibrilnya homogen. Kerja otot
polos tidak menurut kehendak sehingga disebut
otot involuntir dan reaksinya
lambat. Otot polos terdapat pada dinding saluran
pencernan, pernapasan, pembuluh
darah dan pembuluh limfe.
3)
Otot Jantung
Tersusun dari sel-sel berbentuk
silindris panjang seperti otot lurik, bercabang
dengan inti di tengah. Kerjanya
tidak menurut kehendak, reaksi terhadap rangsang lambat.
d.
Jaringan
Syaraf
Tersusun dari kumpulan sel syaraf
(neuron). Sebuah neuron terdiri dari badan sel, dendrite, dan neuron atau
akson. Berdasarkan fungsinya, sel syaraf dibedakan menjadi 3 macam.
a)
Neuron Sensorik. Neuron ini bagian
dendritnya berhubungan dengan reseptor,sedangkan aksonnya berhubungan dengan
efektor. Berfungsi menghantarkanimpuls dari pusat saraf ke efektor.
b)
Neuron Motorik. Neuron ini bagian
dendritnya berhubungan dengan neuronlain dan aksonnya berhubungan dengan
efektor. Berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor.
c)
Neuron Konektor (penghubung). Neuron
ini bagian dendrite dan neuritnya berhubungan dengan neuron lain. Berfungsi
menghubungkan neuron yang satu dengan neuron yang lain.
e.
Jaringan
Penunjang
Jaringan penunjang disebut juga
jaringan penyokong atau jaringan penguat. Jaringan penunjang meliputi: jaringan
ikat, jaringan rawan, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan limfa atau
getah bening.
1)
Jaringan ikat
a)
Jaringan ikat longgar
Tersusun atas sel-sel yang jarang,
matriks tersusun atas serabut kolagen, elastin, dan retikulin. Terdapat antara
berbagi alat, misalnya antara kulit dengan struktur di bawahnya.
b)
Jaringan ikat padat
Tersusun atas matriks yang rapat,
terdiri dari serabut kolagen, dan elastin,
misalnya pada tendon.
2)
Jaringan Rawan (Kartilago)
Tersusun atas sel-sel pembentuk
rawan (kartilago) dan matriks.
Berdasarkan matriks penyusunnya,
kartilago terdiri atas tiga macam yaitu:
a)
Rawan hialin
Matriks bawahnya putih
kebiru-biruan, jernih dan transparan. Terdapat pada
rangka embryo, ujung tulang iga,
ujung tulang pipa, trakea, bronkus.
b)
Rawan Elastin
Matriks agak keruh, mengandung
serabut elastin kuning yaitu serabut kolagen
yang tersusun seperti jala. Terdapat
pada daun telinga, saluran telinga luar,
saluran eustachius.
c)
Rawan Fibrosa (serabut)
Matriks sedikit, gelap dan keruh,
mengandung banyak berkas serabut kolagen.
Terdapat pada persambungan tulang
kemaluan (simpisis pubis), antar ruas-ruas
tulang belakang.
3)
Jaringan Tulang (Osteon)
Tersusun atas sel-sel tulang dengan
matriks yang kokoh karena ada pengapuran
garam-garam mineral seperti kalsium
karbonat dan kalsium fosfat, sel-sel
pembentuk tulang (osteoblas) berada
dalam lakuna (rongga), antara lacuna yang
satu dengan yang lain dihubungkan
oleh saluran kecil (kanalikuli).
Berdasarkan susunan matriksnya
osteon terdiri atas:
a)
Jaringan tulang spon (bunga karang)
Matriks berongga-rongga, berisi
sum-sum merah, terdapat pada ujung-ujung
tulang pipa, tulang pendek dan
tulang pipih, berfungsi sebagai tmpat memproduk
sel darah merah.
b)
Jaringan tulang kompak
Jaringan tulang kompak antara lain
terdiri atas lapisan semen di bagian paling
luar, sel-sel tulang atau osteosit,
matriks, dan saluran havers. Matriks tulang
tersusun atas zat kolagen dan
endapan kapur. Fungsi tulang kompak adalah
sebagai alat gerak fasif, penyokong,
tempat perlekatan otot, dan melindungi organ tubuh.
4)
Jaringan darah
Darah terdiri atas sel-sel darah,
keeping-keping darah, dan plasma darah. Sel-sel
darah meliputi sel darah merah atau
eritrosit antara lain berperan dalam mengikat oksigen dan sel darah putih atau
leukosit antara lain berperan dalam pertahanan
tubuh. Keping-keping darah atau
trombosit berperan dalam pembekuan darah.
Plasma darah yakni berupa cairan
yang didalamnya antara lain terdapat protein,
glukosa, lemak, dan garam mineral.
5)
Jaringan limfe atau getah bening
Getah bening adalah bagian dari
darah yang keluar dari pembuluh darah. Jaringan
getah bening terdiri atas bagian
seluler berupa sel darah putih limfosit dan
granulosit, dan cairan yang
mengandung glukosa, lemak, dan garam mineral. Getah
bening beredar ke seluruh tubuh
melalui pembuluhnya. Pembuluh getah bening
berada parallel dekat pembuluh vena.
Fungsi jaringan limfa adalah untuk
mengangkut cairan jaringan ,
protein, lemak, garam-garam mineral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem
pembuluh darah.
f.
Jaringan
Lemak
Jaringan lemak terdiri atas sel-sel
lemak, berbentuk bulat atau poligonal. Sel-selnya kaya rongga sel yang terisi
tetes minyak. Jaringan ini terutama terdapat di bawah kulit, di sekitar
alat-alat dalam, di sekitar pensendian, dan di dalam sum-sum tulang pipa.
Jaringan lemak umumnya disokong oleh
serabut kolagen. Fungsi jaringan lemak
adalah untuk menyimpan lemak,
menyimpan cadangan makanan, mencegah, dan
melindungi hilangnya panas secara
berlebihan.
2.
Jaringan
Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan dapat
dibedakan atas jaringan meristem, jaringan
dewasa, jaringan penyokong, jaringan
pengangkut, dan jaringan gabus.
a. Ragam
Jaringan Tumbuhan
1) Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan
muda yang sel-selnya selalu membelah atau
bersifat meristematik. Jaringan ini
hanya terdapat pada bagian bagian tertentu dari tumbuhan.
Ciri-ciri jaringan meristem:
- Terletak pada kumpulan sel yang
berdinding tipis
- Bentuk dan ukurannya relatif
serupa
- Kaya protoplasma
- Umumnya memiliki vakuola yang
kecil.
Jaringan meristem terbagi atas dua
macam yaitu:
a) Meristem primer, yaitu meristem
yang sel-selnya merupakan perkembangan
langsung dari sel-sel embrional
sehingga merupakan kelanjutan dari pertumbuhan
embrio. Misalnya ujung batang dan
ujung akar. Meristem yang ada di ujung akar
dan ujung batang disebut meristem
apikal.
b) Meristem sekunder, yaitu meristem
yang berasal dari jaringan dewasa yang telah mengadakan diferensiasi. Misalnya
kambium dan kambium gabus yang terjadi dari parenkim atau jaringan dasar
parenkim.
2) Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan
yang tela mengalami diferensiasi. Pada
umumnya jaringan dewasa tidak
membelah diri. Jaringan dewasa terdiri dari:
a)
Jaringan epidermis, yaitu jaringan
paling luar yang menutup seluruh permukaan.
b)
Jaringan parenkim, sering disebut
jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar. Berdasarkan bentknya,
parenkim dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a)
Parenkim palisade, bentuknya
memanjang, tegak dan banyak menandung klorofil.
Parenkim ini merupakan penyusun mesofil daun.
b)
Parenkim bunga karang, bentuk dan
susunan selnya tidak teratur, ruang antar
selnya relative besar.
c)
Parenkim bintang, mempunyai bentuk
seperti bintang, ujungnya saling
berhubungan sehingga mempunyai banyak ruang antar sel.
d)
Parenkim lipatan, dinding selnya
mengadakan lipatan kea rah dalam serta banyak mengandung kloroplas.
Berdasarkan
fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
1.
Parenkim
asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi
untuk fotosintesis.
2.
Parenkim
penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda
sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam
sitoplasma.
3.
Parenkim
air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada
tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan
sukulen.
4.
Parenkim
udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena
mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan
daun tumbuhan hidrofit.
3)
Jaringan
Penyokong
Jaringan penyokong disebut juga
jaringan penguat atau stereom.
Fungsi utama jaringan ini adalah
menguatkan bagian tubuh tumbuhan, jaringan ini
terdiri atas kolenkim dan
skelerenkim.
a)
Kolenkim, merupakan jaringan
penyokong atau penguat pada jaringan tubuh muda dan organ tua pada tumbuhan
lunak, bentuk memanjang dengan penebalan dinding yang tidak merata di
sudut-sudutnya.
b)
Sklerenkim, merupakan jaringan
penguat atau kadang-kadang sebagai jaringan pelindung, sel-selnya mengalami
penebalan sekunder dengan lignin atau zat kayu. Jaringan sklerenkim terdiri
dari serabut sklerenkim. Contoh sklerenkim, misalnya pada batang jagung. Contoh
sklereid misalnya pada pteolus daun teh dan tempurung kelapa dan kemiri.
4)
Jaringan
pengangkut
Jaringan pengangkut yaitu jaringan
tumbuhan yang berfungsi untuk transport atau pengangkutan zat. Jaringan ini
terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh
tapis. Xylem merupakan jaringan kompleks, yang dapat terdiri dari sel xylem,
sel serabut, dan sel parenkim. Sel xylem dan sel serabut umunya mengalami
penebalan dari zat kayu dan mati. Sel-sel xilem terangkai memanjang dan
membentuk pembuluh. Xylem berfungsi untuk mengangkut zat-zat mineral dan air
dari dalam tanah ke daun. Floem, merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari
sel pengiring, parenkim, dan serabut. Fungsi floem adalah mengangkut hasil
fotosintesis.
5)
Jaringan
gabus
Jaringan gabus yaitu jaringan yang
tersusun atas sel-sel gabus. Jaringan ini
berfungsi melindungi jaringan di
bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air.
b. Jaringan Pada Organ Tumbuhan
1. Jaringan
pada Akar
Jaringan pada sayatan melintang akar
(akar muda) tampak dari luar ke dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan
stele.
a. Epidermis
Sel-selnya tersusun rapat, setebal
selapis sel, serta tidak mempunyai ruang antar sel, dinding selnya tidak
mengalami penebalan dan dapat dilalui air dan garam mineral.
b. Korteks
Berada di bawah epidermis, terdiri
atas lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis,
susunannya tidak rapat, banyak ruang
antar sel yang penting untuk pertukaran zat.
c. Endodermis
Yaitu lapisan terdalam korteks,
terdiri atas satu lapis sel, dan sekaligus sebagai
pemisah antara korteks dengan
selinder pusat, sel-selnya tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Sel-sel
endodermis umumnya mengalami penebalan bentuk U, dan ada diantaranya yang tidak
mengalami penebalan yang disebut sebagai sel pelalu atau sel penerus yang
berperan sebagai jalan untuk masuk dan keluarnya air dan garam mineral.
d. Stele / Selinder pusat
Merupakan bagian terdalam dari akar,
terdiri dari:
1)
Perisikel atau perikambium yaitu
bagian terluar dari stele.
2)
Berkas pembuluh angkut, terdiri dari
xylem dan floem.
3)
Jaringan parenkim, merupakan
jaringan pengisi diantara berkas-berkas pembuluh angkut, berdinding tipis
tidak mengalami penebalan dan bersitoplasma.
.2. Jaringan
pada Batang
Secara sederhana, jaringan pada
sayatan melintang batang (batang muda) dari luar ke dalam adalah sebagai
berikut:
a. Epiermis, terdiri atas selapis
sel yang tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel.
b. Korteks, yaitu bagian kulit
sebelah dalam dari epidermis yang tersusun atas
jaringan parenkim dan memiliki
banyak ruang antar sel.
c. Endodermis /fluterma, merupakan
pemisah antar korteks dengan selinder pusat.
d. Stele / elinder pusat yaitu
bagian dalam dari batang.
Fungsi jaringan pada batang antara
lain :
- sebagai penyokong atau penegak
tubuh tumbuhan
- tempat pengang kutan air dan garam
mineral (xylem) serta pengangkutan hasil
fotosintesis (floem).
- Tempat cadangan makanan, tersimpan
dalam sel-sel terutama sel parenkim.
3. Jaringan pada Daun
Pada sayatan melintang daun, dapat
ditemukan jaringn epidermis (atas dan bawah), jaringan mesofil atau daging
daun, dan jaringan tulang daun atau urat daun.
a. Epidermis
Tersusun oleh satu lapis sel yang
dinding selnya mengalami penebalan dari
kutikula atau dari lignin. Pada
epidermis (umumnya epidermis bawah) terdapat
celah yang diapit oleh dua sel
penutup, celah ini disebut stoma (mulut daun). Di
antara epidermis daun terdapat alat
tambahan misalnya trikoma (bulu daun).
b. Mesofil
Terdiri dari sel-selparenkim.
Sel-sel parenkim yang panjang-panjang dan tersusun rapat disebut jaringan
palisade atau jaringan tiang/pagar. Sel-sel parenkim di bawah palisade yang
tersusun renggang-renggang banyak ruang antar selnya disebut jaringan spon atau
jaringan bunga karang. Kedua jaringan parenkim ini banyak mengandung kloroplas.
c. Tulang daun
Tulang daun atau urat daun (cabang
dari tulang daun), terdiri dari jaringan
pembuluh angkut xylem dan floem
serta parenkim.
C. Organ
1. Organ Pada Tumbuhan
Organ pada tumbuhan antara lain:
A. Akar
Fungsi akar antara lain:
• Mengokohkan berdirinya batang,
kedalaman, dan luasnya akar sebanding dengan ketinggian dan rindangnya daun
• Pada beberapa tumbuhan akar
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
• Untuk menyerap air dan mineral
dalam tanah
• Untuk bernapas
Jika diperhatikan pada ujung akar
muda terlihat adanya empat daerah pertumbuhan (primer), yaitu sebagai berikut.
a. Tudung akar (kaliptra), tudumg
akar terdapat diujung akar melindungi
meristem akar dari kerusakan mekanik
pada semua akar tumbuhan kecuali
pada akar tumbuhan parasit dan akar
yang membentuk mikoriza.
b. Daerah pembelahan
c. Daerah pembelahan sel (daerah
pemanjangan)
d. Daerah diferensiasi sel
Penampang akar muda dari luar
kedalam adalah.
a. Epidermis
Dinding selnya tipis, tidak
mempunyai ruang antarsel. Sifatnya semipermiabel, terdapat rambut akar yang
fungsinya mengisap air dan garam mineral dari tanah,serta memperluas permukaan
akar.
b. Korteks
Dindingnya tipis,banyak ruang
antarsel. Fungsinya untuk pertukaran zat dan
menyimpan zat tepung.
c. Endodermis
Merupakan pemisah antara korteks dan
stele.Fungsinya untuk mengatur masuknya air dan zat yang terleetak kedalam
silinder pusat.
d. Stele
Tersusun dari jaringan parenkim,
lapisan luarnya disebut perisikel atau
perikambium.Terdiri dari :
·
Perisikel = perikambium. Merupakan
jaringan yang letaknya sejajar dengan endodermis untuk pembentukan akar cabang
·
Kambium vasikuler. Berfungsi untuk
membentuk floem dan xilem sekunder, pada permulaannya berbentuk bintang
(radial) tetapi akhirnya membulat
·
Xilem/berkas pembuluh kayu
ü Sel-selnya mati, tersusun membujur, seratnya lenyap
ü Berfungsi untuk mengangkut makanan dari akar ke daun
ü Terdiri dari unsure tracheal dan trachea
·
Floem, terdiri dari:
ü pembuluh tapis
ü sel pengiring yang menghasilkan hormone traulin
·
Jaringan pengisi (parenkim)
berfungsi menjadi bagian yang kosong.
B. Batang
Fungsi batang:
a. Sebagai tempat cadangan makanan,
misal pada tebu
b. Tempat tumbuhnya daun dan akar
c. Untuk mengangkut zat hara dari
akar kedaun atau sebaliknya
d. Untuk menegakkan tanaman
e. Untuk bernapas
Pada batang terdapat tiga daerah
pokok yaitu epidermis, korteks, dan
silinder pusat. Batang dikotil
berkambium sehingga dapat tumbuh membesar,
memiliki endodermis dan perisikel,
berikatan pembuluh kolateral terbuka, dan
berkas pembuluh pengangkut teratur
dalam lingkaran. Batang monokotil tidak
berkambium, sehingga tidak tumbuh
membesar, memiliki endodermis dan perisikel. Ikatan pembuluh kolateral tertutup
dan berkas pengangkut kelihatan tersebar.
C. Daun
Daun merupakan tempat
fotosintesis,makin tipis permukaan daun, makin cepat terjadinya fotosintesis.
Fungsi daun:
a. Untuk fotosintesis dan pernapasan
b. Alat pengeluaran pada waktu
penguapan (evaporasi) dan gutasi
c. Tempat pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida. Hal ini terjadi karena adanya stomata dan emiserium (alat
pengeluaran air pada tumbuhan). Pada tumbuhsn yang lain daun berfungsi sebagai
alat perkembangbiakan vegetative.
Jaringan penyusun daun:
a. Epidermis
Epidermis daun terdiri atas sel
dengan dinding tebal berlapiskan kutikula dan kadang-kadang tidak berlignin,
tidak berklorofil, terdapat dipermukaan bawah dan atas serta berfungsi sebagai
pelindung.
b. Parenkim/mesofil
Pada daun tumbuhan monokotil
belumberdeferiensi, sedangkan pada daun dikotil sudah berdefiriensi menjadi
jaringan tiang dan pagar (palisade) yang terdapat dibagian luar dan yang
didalam jaringan spons (bungan karang) dibagian dalam.
c. Pengangkut
Jaringan pengangkut daun merupakan
bagian akhir dan awal dari floem.
Daun (morfologi daun yang lengkap)
yaitu:
• Pelepah daun (upih daun/vaginula)
• Tangkai daun (ptiolus)
• Helaian daun (lamina)
Contoh pada pisang,palem,pinang
Adapun daun yang tidak lengkap yaitu
misal pada
• Biduri (Calotropis gigantea) hanya
memiliki helaian daun saja
• Akasia (Acasia
auruculiformis-Acunn), daunnya merupakam
pelebaran tangkai.
Perbedaan daun pada dikotil dan
monokotil adalah daun tumbuhan monokotil
mempunyai tulang daun sejajar atau
melengkung, sedangkan pada tumbuhan
dikotil tulang daun menyirip atau
menjari.
D. Bunga
Bunga merupakan organ tumbuhan yang
muncul hanya pada saat-saat tertentu
saja yaitu jika tumbuhan telah
mencapai usia tertentu.
Struktur bunga terdiri:
a kelopak bunga (calyx) yaitu
melindungi kuncup bunga
b mahkota bunga (corola) yaitu
menarik perhatian serangga
c benang sari (stamen) yaitu
penghasil serbuk sari
d putik (pistilum) yaitu penghasil
gamet betina
E. Buah dan biji
Buah merupakan salah satu organ
tumbuhan yang berfungsi :
a. Menyimpan
cadangan makanan
b. Alat
perkembangbiakan karena mengandung biji
Buah merupakan pertumbuhan dari
bakal buah setelah terjadi fertilisasi. Biji
adalah calon individu baru yang
tumbuh didalam buah, terdiri dari endoperm
yang dibungkus oleh kulit biji.
2. Organ Pada Hewan
Organ terbentuk dari beberapa
jaringan yang saling bekerjasama melaksanakan fungsi tertentu, misal organ usus
terdiri dari 4 jaringan, yaitu :
-
jaringan epitelium : tempat penyerapan sari makanan dan menghasilkan
lendir.
-
jaringan otot : menghasilkan gerakan peristaltik (meremas)
-
jaringan ikat (pembuluh darah) : mengangkut sari makanan.
-
jaringan syaraf : mengkoordinasi kerja jaringan epitel, jaringan otot dan
jaringan ikat.
Berdasarkan letaknya organ dibedakan
menjadi :
-
organ luar
:
tangan, kaki, hidung, mulut, telinga dll
-
organ dalam : jantung,
paru-paru, ginjal, pankreas, hati
D. Sistem Organ
1. Sistem Organ Pada
Hewan
Sistem
organ tersusun dari beberapa organ yang bekerja sama untuk melaksanakan fungsi
tubuh tertentu.
·
sistem
sirkulasi (peredaran darah) : tersusun atas
organ jantung, pembuluh darah, darah.
·
Sistem respirasi (pernafasan) : tersusun atas organ hidung, tenggorokan,
paru-paru.
·
Sistem
pencernaan : tersusun atas organ mulut,
faring, ternggorokan, lambung, usus, pankreas, hati.
·
Sistem
ekskresi (pengeluran) : tersusun atas organ
ginjal, ureter, kantong kemih, uretra.
·
Sistem
koordinasi (syaraf) : tersusun atas organ
otak, syaraf, simpul syaraf.
·
Sistem
otot (gerak) : tersusun atas organ
tulang, otot, syaraf.
·
Sistem
reproduksi (perkembangiakan) : tersusun atas
organ kelamin jantan, kelamin betina.
·
Sistem endokrin : tersusun atas kelenjar buntu (tidak mempunyai saluran),
pituari, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, kelenjar kelamin,
·
Sistem
rangka : tersusun atas tengkorak, tulang
belakang, tulang rusuk dan dada, tulang bahu, tulang pinggul, tulang anggota
bagian atas dan bawah.
E. Organisme
1. Tumbuhan
Tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae.
Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak,
terna, rerumputan,
paku-pakuan, lumut,
serta sejumlah alga hijau.
Tercatat sekitar 350.000 spesies
organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu,
258.650 jenis merupakan tumbuhan
berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan
lumut. Hampir semua anggota tumbuhan
bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari
melalui proses fotosintesis.
Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang
dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama
lainnya adalah Metaphyta.
Ciri
yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat
kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi
melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof.
Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan
parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap
cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan
selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme
hidup (rantai makanan).
Tumbuhan
bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun
beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi
secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan
lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder
sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan
pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini.
Pada
tingkat selular, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa,
dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat
sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan
yang memiliki plastida;
juga vakuola yang besar dan seringkali mendominasi volume sel.
2. Hewan
Hewan atau binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan
dalam kerajaan
Animalia atau Metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk
hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa
(atau satwa saja).
Hewan
dalam pengertian sistematika
modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi
yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut juga Histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus
mengambil dari lingkungan sekitarnya.
Hewan
mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh
mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu
berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik
pada hewan
uniselular maupun pada hewan
multiselular, merupakan satu unit. Hewan itu
berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari
individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel.
Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi.[1]
Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan:
- Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.
- Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
- Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
- Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
- Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya, ada yang bernafas dengan paru-paru seperti kucing, insang seperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
- Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.
- Tidak mempunyai indra berpikir.
- Dapat dikendali untuk manusia (hewan piaraan / sirkus).
- Kehidupan dapat berakhir (mati).
BAB VI. SISTEM PEREDARAN DARAH
A. Komponen Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas darah,
pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran darah.
1. Darah
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan
kekuning-kuningan, disebut plasma darah yang di dalamnya terkandung sel-sel
darah.sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah puitih(leukosit)
dan keping darah (trombosit).
Fungsi utama darah:
Sebagai alat pengangkut yaitu:
a. Mengambil oksigen dari paru-paru
untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
b. Mengangkut sari-sari makanan
keseluruh alat tubuh.
c. Mengangkut sisa metabolisme misalnya
karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, dan urea serta asam laktat ke alat eksresi.
Sebagai pertahanan tubuh atau
antibodi.
Menyebarkan panas keseluruh tubuh.
a.
Plasma darah
Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah
sehingga dengan sendirinya jumlahnya akan diatur misalnya dalam proses eksresi. Pada manusia, plasma
darah mengandung 92% air, protein dan senyawa organik.
b. Sel-sel darah
Ada tiga macam sel darah, yaitu sel
darah merah (eritrosit), sel darah
putih( leukosit) dan keping-keping
darah (trombosit).
Sel darah merah (Eritrosit)
Sel darah merah (eritrosit) membawa hemoglobin dalam
sirkulasi. Sel darah merah berbentuk cakram bikonkaf. Pada manusia sel darah
merah hidup dalam sirkulasi selama 120 hari. Jumlah rata-rata sel darah merah
normal pada laki-laki 5,4 juta /μL dan pada wanita kira-kira 4,8 juta / μL.
Tiap-tiap sel darah merah manusia diantaranya kira-kira 7,5 μL dan
tebalnya 2 μm.Mengandung ± 250 juta molekul Hb , sejenis protein pengikat
dan pembawa O2 yang mengandung besi.
Sel darah putih (Leukosit)
Pada
manusia sel darah putih dapat dibedakan dalam 5 tipe yaitu :
Neutrofil, Basofil, Eosinofil mempunyai inti yang bentuknya tidak
teratur ( karena itu sering disebut polimorfonuklear) dan granula sitoplasmik
jelas ( tergolong granulosit ).
Monosit dan Limfosit (tergolong agranulosit) yaitu
sel dengan inti yang besar dan bulat dan sedikit sitoplasma agranuler dan inti
berbentuk ginjal.
Keping-Keping Darah (Trombosit)
Dalam
tubuh kita terdapat keping-keping darah yang berbentuk cakram dan tidak
berinti. Merupakan bagian darah yang
berukuran terkecil (2-4 µm). Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah saluran
tertutup yang membawa darah dari jantung ke jaringan dan kembali ke jantung.
Darah terutama mengalir melalui pembuluh diantaranya karena gerak maju yang
diberikan oleh daya pompa jantung .
Pembuluh darah terdiri atas pembuluh
nadi (Arteri) dan pembuluh balik (Vena).
a.
Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang
membawa darah dari jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen.pembuluh ini
tebal, elastis dan memiliki sebuah katup ( Valvula
semilunaris) yang berada tepat diluar jantung.
Pembuluh nadi yang dilewati darah
adalah :
·
Pembuluh nadi besar (Aorta)
Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah
dari bilik kiri jantung menuju keseluruh tubuh.
·
Pembuluh nadi paru-paru (Arteri pulmonalis)
Pembuluh nadi paru-paru adalah
pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru (pulmo). Pembuluh ini banyak mengandung
karbondioksida yang akan dilepaskan ke
paru-paru.
b. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik adalah pembuluh yang
membawa darah kembali kejantung, yang umumnya banyak mengandung karbondioksida.
Saat jantung berelaksasi (diastole),
darah dari tubuh dan pru-paru akan masuk kejantung melalui vena. Pembuluh balik
ini merupakan tempat masuknya darah kejantung. Vena ini diselubungi oleh otot
rangka dan memiliki sebuah katup, yaitu valvula
semilunaris.
Pembuluh balik yang masuk kejantung
adalah :
·
Vena
kava
Vena kava
bercabang-cabang menjadi pembuluh yang lebih kecil, yaitu Vena. Vena bercabang lagi menjadi kapiler vena yang disebut Venula.
Ada
dua macam Vena kava yaitu:
a.
Vena kava superior yang membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian
atas tubuh ( kepala, leher dan anggota
badan atas) ke serambi kanan jantung.
b. Vena
kava inferior
yang membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lain dan aanggota
badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
·
Vena
pulmonalis
Vena ini membawa darah yang
mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.
3. Jantung
Jantung manusia terletak dirongga
dada sebelah kiri, di atas diafragma. Jantung merupakan sebuah organ yang
terdiri otot. Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atas tumpul dan
bagian bawah agak runcing.
Jantung mempunyai empat ruang yang
terbagi sempurna dan terletak didalam rongga dada dan terbungkus oleh
perikardia. Perikardia terdiri dari dua lapis, yaitu lamina pariestalis
(sebelah luar) and almina viseralis (menempel didinding jantung). Diantara
kedua lapisan ini terdapat kavum perikardia yang berisi cairan pericardia
Jantung terdiri dari empat ruang,
yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik
(ventrikel). Pada dasarnya fungsi
serambi adalah sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung ke bilik.
Akan tetapi, serambi juga sebagai
pompa yang lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke bilik. Bilik
memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem sirkulasi tubuh.
Cara kerja jantung memompa darah:
Otot-otot
jantung bekerja dengan sendirinya (berkontraksi) tanpa menurut kehendak kita.
Pada manusia normal, biasanya jantung berkontraksi 72 kali setiap menit dan
memompa darah 60cm3. Periode dari suatu akhir kontraksi berikutnya disebut siklus jantung. Pada setiap siklus
jantung terjadi diastole dan sistol, secara beurutan dan teratur
dengan adanya katup jantung yang terbuka dan tertutup. Pada saat itu jantung
dapat beredar keseluruh tubuh.
Diastole
, yaitu siklus jantung pada saat relaksasi, jika serambi jantung menguncup
dan bilik mengembang. Pada saat itu otot bilik mengendur maksimum dan ruang
bilik mengembang maksimum.
Sistol, yaitu siklus jantung pada saat
kontraksi jika otot bilik jantung menguncup dan darah didalam bilik bilik
dipompa ke pembuluh nadi paru-paru (Arteri
pulmonalis) atau pun ke aorta secara bersamaan.
Selama satu
siklus kerja jantung terjadi perubahan tekanan didalam rongga jantung sehingga
terdapat perbedaan tekanan. Perbedaan ini menyebabkan darah mengalir dari
rongga yang tekanannya lebih tinngi ke tekanan yang lebih rendah.
BAB VII. Sistem Pernapasan
Pernapasan (Respirasi) adalah
peristiwa menghirup udara dari luar yang,mengandung (oksigen) serta
menghembuskan udara yang banyak memngandung karbondioksida sebagai sisa dari
oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan
menghembuskan disebut ekspirasi.
1.
INSPIRASI
Inspirasi terjadi ketika tekanan alveoli dibawah tekanan atmosfir. Otot yang
paling penting dalam inspirasi adalah diafragma, bentuknya melengkung dan
melekat pada iga paling bawah dan oto interkosta eksterna. ketika diafragma
berkontraksi bentuknya menjadi datar dan menekan dibawahnya yaitu pada isi
abdomen dan mengangkat iga. Keadaan ini menyebabkan pembesaran rongga toraks
dan paru-paru.meningkatnya ukuran dada menurunkan tekan intrapleura sehinggah
paru-paru menjadi mengembang. mengembangnya paru-paru berakibat pada penurunan
tekanan alveolus sehingga udara bergerak menurut gradien tekanan dari atmosfir
kedalam paru-paru. Hal ini berlangsung terus sampai tekanan menjadi sama dengan
tekanan atmosfer, demikian seterusnya.
2.
EKSPIRASI
Ekspirasi merupakan proses pasif, tidak ada kontraksi otot-otot aktif. Pada
akhirnya inspirasi otot-otot respirasi relaks, membiarkan elastisitas paru dan
rongga dada untuk mengisi volume paru.ekspirasi terjadi ketika tekanan alveolus
lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Relaksasi diafragma dan otot interkosta
eskterna mengakibatkan recoil elastic dinding dada dan paru sehingga terjadi
tekanan alveolus dan menurunkan volune paru, dengan demikian udara bergerak
dari paru-paru keatmosfer.
- Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
- Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.
- Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.
- Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.
- Sistem pernapasan pada manusia mencakup saluran pernapasan , mekanisme pernapasan dan gangguan sistem pernafasan.
A.
Alat atau Saluran Pernafasan Manusia
- Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
- Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: Rongga hidung - Pharing - Laryng - Trachea - Bronkus - Bronchiolus - Alveolus- Paru-paru/Pulmo. Perhatikan gambar di bawah ini :
1.
Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
- Rongga hidung berlapis selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
- Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
- Terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk (sebagai heatter)
2.
Faring (pangkal tenggorokan)
- Faring merupakan percabangan 2 saluran berupa nasofarings bagian depan saluran pencernaan dan (orofarings) pada bagian belakang.
- Pada bagian belakang faring terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
- Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara (Laring) bergetar dan terdengar sebagai suara.
3.
Laring
- Laring ini terdapat di antara faring dan trakea.
- Dindingnya terdiri dari 9 buah tulang rawan.
- Di dalamnya terdapat epiglotis dan pita suara .
- Pada saat kita menelan makanan, epiglotisnya ditutup agar makanan bisa diarahkan ke kerongkongan, sehungga kita engga keselek
- Tetapi harus hati-hati ! jika makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan ( Keselek) karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
4.
Tenggorokan (Trakea)
- Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak).
- Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, Pada bagian dalam rongga terdapat epithel bersilia.
- Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
5.
Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki/bronchus)
- Merupakan cabang Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri
- Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
- Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
6.
Alveolus
alveolusmrupakan struktur berbentuk bola-bola mungil atau gelembung paru-paru yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
alveolusmrupakan struktur berbentuk bola-bola mungil atau gelembung paru-paru yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
7. Paru-paru (Pulmo)
- Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
- Jaringan paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
- Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari 2 lobus.
- Setiap lobus terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut lobulus.
- Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
- Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
- Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
- Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus)
- Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon.
- Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan
- Paru paru disusun oleh otot otot pernafasan otot utama :M.Intercostalis, M.Diafragmatika dan otot tambahan : M.Pectoralis mayor, M.Pectoralis minor, M. Latisimus dorsi, M. Sternocleidomastoideus.
7.
Pleura
- Pleura merupakan selaput pembungkus paru, terdiri atas :
- Pleura Viscerale : melekat pd paru-paru , selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
- Pleura Parietale : melapisi dinding dada
- Pleura Costalis : melapisi iga-iga , berupa selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
- Pleura Diafragmatika : melapisi diafragma
- Pleura Servicalis : terletak di leher
- Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru
- Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
B.
Mekanisme Pernapasan
- Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karna sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
- Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,
- Pernapasan luar (Eksternal) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler
- Pernapasan dalam (Insternal) adalah pertukaran udara antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
- Keluar masuk udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh.
- Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk.
- Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
- Dalam pernapasan selalu terjadi dua siklus, yaitu inspirasi (menghirup udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
- Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia dapat melakukan 2 mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
- Pernapasan dada dan perut terjadinya secara bersamaan
1.
Pernapasan Dada
- Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
a.Pernapasan dada inspirasi.
- Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk (Inter Costae)
- Kontraksi ini membuat rusuk naik terangkat
- Terangkatnya rusuk membuat rongga dada membesar Karena rongga dada membesar tekanan udara di rongga kecil
- Akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
b. Pernapasan dada
ekspirasi.
- Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
- Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
- Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
2.
Pernapasan Perut
- Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
- Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut.
a.
Pernapasan perut inspirasi.
- Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
b.
Pernapasan perut ekspirasi.
- Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
- Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut: otot diafragma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru
C.
Volume dan Kapasitas Paru-Paru
Volume udara yang
dipernafaskan sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh cara dan kekuatan
seseorang melakukan respirasi. Pada orang dewasa, volume
paru-paru berkisar antara 5 – 6 liter. Udara yang
dipernafaskan oleh tubuh dapat digolongkan menjadi:
a. Volume
Tidal (VT) : Volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat aktivitas
pernapasan biasa (500 cc).
b.Volume
Komplementer (VK) : Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke
dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc) .
c.Volume
Suplemen (VS) : Volume udara yang masih dapat dihembuskan secara maksimal dari
dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa (1500 cc) .
d.Volume Residu (VR) :
Volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi
sekuat-kuatnya (1000 cc)
e. Kapasitas Vital (KV)
: Volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan
inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS).
f.
Kapasitasi Total (KT) : Volume total udara yang dapat tertampung di dalam
paru-paru (KT = KV + VR)
D. Frekuensi pernapasan
- adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit, dari dalam ke luar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh.
- Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
- Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
- Usia : Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun.
- Jenis kelamin : Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan.
- Suhu tubuh : Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.
- Posisi tubuh : Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. Frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
- Aktivitas : Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.
E.
Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
1. pertukaran oksigen
- Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi .
- Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per individu.
- Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh hemoglobin/eritrosit, . Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin (HbO2). dengan reaksi sebagai berikut: Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2
- sedangkan yang 2-3 % lagi akan larut dan diangkut oleh plasma darah.
- Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar oksigen, dan kadar carbondioksida di jaringan tubuh, dan terjadi secara difusi
- Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul secara bebas, melalui membran sel dari konsentrasi tinggi atau tekanan tinggi ke konsentrasi rendah atau tekanan rendah.
- Prosesnya dapat dijelaskansebagai berikut: Tekanan oksigen di udara(PO2=160 mmHg) , dalam alveolus (PO2=105mmHg). di arteri 100 mmHg, di jaringan 40 mmHg, di vena lebih kecil 40 mmHg. Jadi karna tekanan parsial oksigen berbeda, maka hemoglobin akan mengangkut oksigen sampai ke jaringan tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, oksigen digunakan untuk proses respirasi di dalam mitokondria sel. Semakin banyak oksigen yang digunakan oleh sel-sel tubuh, semakin banyak karbondioksida yang terbentuk dari proses respirasi.
- Berapa cc O2 yang dapat diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar ke seluruh tubuh?
-
Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO2.
- Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc
- Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc
- Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 cc, maka volume O2 yang sampai ke jaringan sekali beredar adalah: 5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc
2. Pertukaran Karbondioksida
- Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc
- Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc
- Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 cc, maka volume O2 yang sampai ke jaringan sekali beredar adalah: 5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc
2. Pertukaran Karbondioksida
- Proses respirasi sel di jaringan tubuh akan menghasilkan karbondioksida, hal ini menyebabkan tekanan parsial karbondioksida (PCO2) dalam sel tubuh lebih tinggi dibanding di kapiler vena, sehingga CO2 bedifusi ke vena dan di bawa ke paru-paru
- Prosesnya sebagai berikut : P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg , P. CO2 di vena = 47 mmHg , P. CO2 di alveolus= 35 mmHg) atau luar tubuh = 0.3 mmHg, karena perbedaan tekanan parsial tersebut, akhirnya CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi
- Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:
a. Oleh
plasma darah CO2 + H2O H2CO3, Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase
jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 5 %
b. Oleh
Hemoglobin CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran
klorida : CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl- , (selengkapnya baca disistem eksresi)
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl- , (selengkapnya baca disistem eksresi)
F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia
- Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia antara lain sebagai berikut:
- Asma adalah gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh kontraksi otot polos pada trakea dan mengakibatkan penderita sulit bernapas. ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus . Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.
- Tuberkulosis (TBC) : merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi yang paling sering adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Keadaan ini menyebabkan : · Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru · Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan · Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
- Faringitis : merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
- Bronkitis : Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
- Pneumonia : adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
- Emfisema Paru-paru : disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
- Dipteri : merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
- Asfiksi : adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.
- Kanker Paru-paru : Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru. Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit ini. Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
G.
Sistem Pernapasan Pada Hewan
1. Pernapasan pada hewan avertebrata
a. Sistem Pernapasan pada Porifera
1. Pernapasan pada hewan avertebrata
a. Sistem Pernapasan pada Porifera
- Pada porifera, air yang membawa oksigen masuk melalui pori-pori tubuh (ostium) lalu masuk ke koanosit secara difusi. Di dalam mitokondria pada sel koanosit, oksigen digunakan untuk mengurai molekul organik menjadi molekul anorganik yang disertai pelepasan karbon dioksida. Karbon dioksida dibawa keluar oleh air melalui spongosoel lalu menuju oskulum dalam mitokondria sel koanosit.
b.
Sistem Pernapasan pada Moluska
- Hewan anggota filum moluska terdiri dari dua kelompok yaitu moluska darat dan moluska air. Moluska darat seperti bekicot, bernapas dengan paru-paru. Sedangkan moluska air seperti kerang bernapas dengan insang.
c.
Sistem Pernapasan pada Arthropoda
- Filum arthropoda terdiri dari 4 kelas yaitu crustacea, myriapoda, arachnida, dan insekta.
- Crustacea (udang dan kepiting) bernapas dengan insang,
- myriapoda (lipan dan luwing) bernapas dengan trakea,
- arachnida (laba-laba dan kalajengking) bernapas dengan paru-paru buku,
- insekta (serangga) bernapas dengan trakea.
d. Sistem Pernapasan pada Cacing
- Cacing tidak memiliki alat pernapasan khusus. Sehingga oksigen harus berdifusi melalui kulit untuk masuk ke dalam kapiler darah. Karbon dioksida juga keluar melalui kulit. Proses pernapasan semacam ini disebut pernapasan integumenter. Cacing memiliki permukaan yang licin supaya tetap lembap sehingga memudahkan terjadi pertukaran gas.
e.
Sistem Pernapasan pada Echinodermata
- Hewan-hewan echinodernata seperti bintang laut, landak laut, dan mentimun laut hidup di air laut, bernapas dengan insang kulit.
2.
Sistem Pernapasan pada Vertebrata
a. Sistem Pernapasan pada Ikan
- Ikan memiliki alat pernapasan berupa insang.
b.
Sistem Pernapasan pada Amfibi
- Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak.
- Amfibi dapat hidup di air dan darat.
- Sehingga alat pernapasannya berupa paru-paru, kulit, dan insang.
- Katak pada waktu masih larva bernapas dengan insang luar.
- Pada masa berudu terbentuk insang dalam.
- Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit.
c.
Sistem Pernapasan pada Reptil
- Reptil memiliki alat pernapasan berupa paru-paru. Paru-paru reptil dikelilingi oleh rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
- Reptil memiliki kulit yang bersisik atu kering sehingga sulit ditembus oleh air.
- Hal ini menyebabkan cairan yang hilang melalui kulit sangat sedikit sehingga reptil mampu bertahan hidup pada habitat yang kering.
d.
Sistem Pernapasan pada Burung
- Sistem pernapasan burung terdiri dari lubang hidung, paru-paru, trakea, kantung udara depan, dan kantung udara belakang.
- Kantung udara berfungsi sebagai alat pernapasan pada saat terbang, membantu memperbesar ruang siring sehingga memperkeras suara, mengatur berat jenis tubuh, dan mengatur suhu tubuh.
e. Sistem Pernapasan
pada Mamalia
- Sistem pernapasan pada mamalia mirip dengan sistem pernapasan pada manusia. Itu karena manusia juga termasuk mamalia. Pernapasan menggunakan paru-paru.
BAB VIII Sistem Eksresi
Ekskresi merupakan
proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O,
NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat
kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.
- Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
- Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
- Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
- Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
Fungsi Sistem Ekskresi
- Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
- Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
- Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
- Homeostasis
ALAT-ALAT EKSKRESI PADA MANUSIA
Ginjal (ren)
Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.’I’ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal. tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara
tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 – 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi (1628 – 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.
Fungsi ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain menyaring darah sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat yang membahayakan tubuh. misalnya protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh, urea, asam urat. dan bermacam -macam garam; mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi normal; mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler; dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa.- Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain :
- urea, asam urat, amoniak, creatinin
- garam anorganik
- bacteri dan juga obat-obatan
- Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah
- Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan tekanan osmotik ektraseluler
- Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa darah.
Anatomi ginjal, meliputi :
Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsula bowman dan glomerulus.Lapisan dalam (medula/ sumsum ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yan gbermuara pada tonjolan papila di ruang (pelvis renalis). Tubulus kontorti terdiri atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal.
Proses pembentukan urine :
Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :- Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.
- Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
- Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.
Hal yang perlu diperhatikan meliputi :
- Dalam keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein
- Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang disebabkan kekurangan hormon insulin
- Banyak urine yan gdikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum dan kadar ADH.
Gangguan pada ginjal :
- Nefritis : disebabkan gangguan pada nefron karena infeksi kuman, akibatnya kadar ureum dalam darah meningkat. Nefritis dapat menimbulkan uremia, yaitu adanya uriene yang masuk ke dalam darah, sehingga menyebabkan penyerapan air terganggu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema.
- Diabetes melitus (kencing manis) : disebabkan kekuranga insulin, akibatnya kadar glukosa darah meningkat.
- Diabetes inspidus (penyalit kuning) : disebabkan tidak ada hormon adh, akibatnya urine meningkat.
- Albuminuria : disebabkan adanya protein dalam urine, akibatnya kerusakan atau iritasi sel ginjal karena infeksi.
- Batu ginjal : disebabkan kekurangan minum dan sering menahan kencing, akibatnya mengendap menjadi batu ginjal.
- Polyuria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorbsi sangat rendah atau gagal.
- Oligouria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat sedikit bahkan tidak berurine, disebabkan oleh kerusakan ginjal secara total.
Kulit
Kulit (integumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung bagian dalam tubuh.
Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).1) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
- Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
- Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
- Stratum granulosum, mengandung pigmen
- Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.
- Akar rambut
- Pembuluh darah
- Syaraf
- Kelenjar minyak (glandula sebasea)
- Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
- Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
Fungsi kulit
Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi
mengeluarkan keringat. Fungsi kulit yang lain, antara lain melindungi tubuh
terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas. dan zat kimia;
mengatur suhu tubuh; menerima rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan air.
Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di pembuluh kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Pada keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat dengan cara mempersempit pembuluh darah. Pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan kekejangan dan pingsan.
mengatur suhu tubuh; menerima rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan air.
Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di pembuluh kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Pada keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat dengan cara mempersempit pembuluh darah. Pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan kekejangan dan pingsan.
Paru-paru (pulmo)
Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak
kecuali menghasilkan energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang
akan dikeluarkan lewat paru-paru. Seseorang yang berada dalam daerah dingin
waktu ekspirasi akan tampak menghembuskan uap. Uap tersebut sebenarnya
merupakan carbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.
Hati (hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh,
terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat
suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena
porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati
terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat
(capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan
gtelah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Fungsi hati :Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
- Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
- Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
- Menawarkan racun
- Membentuk protombin dan fibrinogen
- Membentuk albumin dan globulin
- Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
- Tempat pembentukan urea
- Menghasilkan empedu
- Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
KELAINAN dan PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI
Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur. Efek samping obat atau pola makan yang tidak sehat. Beberapa penyakit pada sistem ekskresi antara lain sebagai berikut.1. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati.
2. Hematuria
Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.
3. Nefrolitiasis
Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.
4. Nefritis
Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani dokter.
5. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di dalam darah. Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan kadar urea di dalam darah. Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan oleh nefritis. Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. Pertama melakukan dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi penolakan.
6. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan hormon antidiuretika (ADFI). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik. 7. Diabetes Melitus
Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean hormon insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine. Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahlaga. dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.
8. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. Beberapa hepatitis. antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun berwarna kuning. bahkan kecokelatan seperti teh.
9. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.
10. Gangren
Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh gangguan pengaliran darah ke jaringan tersebut. Gangren sering terjadi di tangan dan kaki karena gangguan aliran darah. Ganggren banyak terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis yang sudah lanjut. Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin jika disentuh. kemudian menghitam dan berbau busuk. Untuk mengatasi infeksi diperlukan antibiotik. Pada keadaan yang tidak tertolong bagian tubuh yang terkena gangren harus diamputasi.
11. Kencing Batu
Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur (kalium) dalam ginjal. Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalam kantong kemih. Jika endapan terbentuk di dalam rongga ginjal disebut batu ginjal. Jika terbentuk di dalam kantong kemih disebut kencing batu. Baik batu ginjal maupunpun kencing batu dapat dihilangkan dengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau penembakan dengan sinar laser.
BAB IX. Sistem Koordinasi
A. Sistem Saraf
Sistem saraf disusun oleh satuan
terkecil yang disebut sel saraf. Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang
belakang, dan saraf (neuron). Fungsi sistem saraf adalah sebagai pengatur
koordinasi alat-alat tubuh dan sebagai
pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
1. Sel Saraf
Sel saraf atau neuron merupakan unit dasar dari sistem saraf. Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi sebagai pembawa impuls dari organ ke saraf pusat atau sebaliknya. Sedangkan, neuroglia berperan untuk mendukung neuron melaksanakan tugasnya dengan baik. Neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu: badan sel, dendrit, dan neurit. Badan sel memiliki sebuah inti dan di dalam
sitoplasmanya terdapat butir-butir Nissl yang mengandung RNA. Butir-butir Nissl ini berfungsi untuk mensintesis protein. Dendrit berfungsi untuk menyampaikan impuls (rangsangan) menuju badan sel. Sedangkan, neurit berfungsi menyampaikan informasi dari badan sel ke sel lainnya. Pertemuan antara neurit dengan dendrit disebut sinapsis. Di dalam neurit terdapat serabut-serabut halus yang disebut neurofibril. Neurofibril diselubungi oleh selaput mielin yang berfungsi melindungi dan memberi makan neurit. Pada tempat tertentu, terdapat penyempitan yang tidak
diselubungi selaput mielin, disebut nodus ranvier.
Berdasarkan struktur dan fungsinya,
terdapat tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf sensorik, motoris, dan konektor
(interneuron).
a. Neuron Sensorik
Neuron sensorik (neuron aferen) berfungsi untuk menghantarkan impuls dari indera ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Motoris
Neuron motoris (neuron eferen) berfungsi untuk menghantar impuls dari sistem saraf pusat ke kelenjar atau otot.
c. Neuron Konektor (Interneuron)
Interneuron berfungsi untuk meneruskan impuls (rangsangan) dari neuron sensorik ke neuron motoris. Interneuron merupakan sel saraf yang memiliki banyak dendrit dan akson (multipolar).
2. Gerak Biasa dan Gerak Refleks
Gerak adalah suatu aktivitas tubuh karena adanya rangsangan oleh saraf. Gerak dibagi menjadi dua macam, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Gerak biasa adalah gerak yang dilakukan dengan kesadaran. Sedangkan, gerak
refleks dilakukan di luar kesadaran. Gerak refleks sangat dibutuhkan untuk menghindari bahaya. Berdasarkan letak neuron penghubung (neuron
konektor), gerak refleks dibagi menjadi dua macam, yaitu refleks otak dan refleks tulang belakang. Jika neuron konektornya terletak di otak disebut refleks otak. Contohnya, gerakan pupil mata yang menyempit dan melebar karena terkena rangsangan cahaya. Jika neuron konektornya terletak di sumsum tulang belakang disebut refleks sumsum tulang belakang. Contohnya, gerakan lutut yang tidak disengaja.
3. Sistem Saraf Pusat dan Saraf Tepi
Sistem saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan, sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar (saraf kraniospinal) dan saraf tak sadar (saraf otonom).
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh
selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh
selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.
1) Otak
Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan.
Otak kiri mengendalikan tubuh bagian
kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi
karena pindah silang pada jalur-jalur spinal. Otak dibagi menjadi empat bagian,
yaitu otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan.
a) Otak besar (cerebrum)
Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar ± 1500 cm3. Permukaan otak berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi neuron sehingga berwarna kelabu (substansia grissea). Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan dendrit sehingga
berwarna putih (substansia alba). Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia sadari. Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1) bagian depan : pusat gerakan otot
2) bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dan
kecerdasan
3) bagian samping : pusat pendengaran
4) bagian belakang : pusat penglihatan
b) Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan diensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran. Di bagian depan dari otak tengah terdapat:
Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan diensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran. Di bagian depan dari otak tengah terdapat:
1) Talamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba dan mengarahkan impuls ke bagian cerebrum yang berbeda, serta mengarahkan sebagian dari impuls ke sumsum tulang belakang.
2) Hipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan keseimbangan cairan tubuh.
c) Otak kecil (cerebelum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang disadari. Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar. Bagian luar otak kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula) berwarna putih.
d) Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu. Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
Gambar Otak
2) Sumsum tulang belakang (medula
spinalis)
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi sumsum tulang belakang.
Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi sumsum tulang belakang.
Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
a) Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.
b) Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.
c) Mengatur gerak refleks tubuh.
Penampang melintang sumsum tulang belakang terlihat seperti gambar kupu-kupu dengan warna kelabu, berisi neuron. Rangsang disampaikan ke otot lewat serabut saraf sensorik. Sedangkan, tanggapan dari pusat ke efektor disampaikan lewat serabut saraf motorik. Serabut saraf tersebut terdapat di sumsum tulang belakang.
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial). Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.
1) Sistem saraf sadar
Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal. Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 42 pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
2) Sistem saraf tak sadar (saraf otonom)
Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki susunan dan fungsi yang khas.
a) Sistem saraf simpatik
Sistem saraf simpatik terdiri atas serangkaian urat kembar berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, dan semua alat-alat dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang serabut motorik sekretorik
pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar.
b) Sistem saraf parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.
Sistem saraf simpatik terdiri atas serangkaian urat kembar berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, dan semua alat-alat dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang serabut motorik sekretorik
pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar.
b) Sistem saraf parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.
B. Sistem Indera
Tubuh manusia mempunyai berbagai
organ indera. Masing-masing organ indera dikhususkan untuk mendeteksi
adanya rangsang tertentu. Mata mendeteksi adanya cahaya. Hidung dan lidah
mendeteksi adanya
molekul-molekul zat kimia. Telinga mendeteksi adanya getaran atau gelombang udara. Kulit mendeteksi adanya panas, dingin, sentuhan, dan tekanan. Organ indera bisa menentukan adanya rangsang tertentu karena ada sel-sel reseptor. Reseptor adalah bagian saraf yang menanggapi rangsang. Reseptor tertentu peka terhadap rangsang tertentu.
molekul-molekul zat kimia. Telinga mendeteksi adanya getaran atau gelombang udara. Kulit mendeteksi adanya panas, dingin, sentuhan, dan tekanan. Organ indera bisa menentukan adanya rangsang tertentu karena ada sel-sel reseptor. Reseptor adalah bagian saraf yang menanggapi rangsang. Reseptor tertentu peka terhadap rangsang tertentu.
1. Indera Penglihatan
Mata merupakan indera penglihatan
yang dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina.
Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat penglihatan melalui serabut-serabut
nervus optikus untuk ditafsirkan.
a. Struktur Mata
Mata manusia berbentuk agak bulat, dilapisi oleh tiga lapis jaringan yang berlainan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam mata.
1) Lapisan luar mata (lapisan sklera)
Lapisan sklera sangat kuat dan berwarna putih. Di lapisan ini terdapat kornea yang bening, yang menerima cahaya masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan.
2) Lapisan tengah mata (lapisan koroid)
Lapisan koroid berpigmen melanin dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan ini berfungsi untuk menghentikan refleksi berkas cahaya yang menyimpang di dalam mata. Lapisan koroid membentuk iris.
3) Lapisan dalam mata (retina)
Retina terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya, yaitu berbentuk batang dan kerucut. Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.
Struktur mata mulai dari depan ke
belakang, adalah
sebagai berikut.
sebagai berikut.
1)Kornea merupakan bagian depan mata yang transparan dan tembus cahaya. Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2) Iris adalah tirai berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput koroid. Iris berfungsi mengecilkan atau membesarkan ukuran pupil. Iris menentukan warna mata.
3) Pupil merupakan bintik tengah iris mata dan merupakan celah dalam iris yang dilalui cahaya untuk mencapai retina.
4) Aqueus humor merupakan cairan yang berasal dari badan siliari dan diserap kembali ke dalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal sebagai saluran schlemm.
5) Lensa adalah sebuah benda transparan bikonveks (cembung pada kedua sisi). Lensa terletak persis di belakang iris.
6) Vitreus humor merupakan cairan berwarna putih seperti agar-agar. Cairan ini berfungsi untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata. Selain itu, berfungsi juga untuk mempertahankan hubungan antara retina
dengan selaput koroid.
b. Reseptor Mata
Reseptor penglihatan mata ialah sel batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun rapat di bawah permukaan retina.
Reseptor penglihatan mata ialah sel batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun rapat di bawah permukaan retina.
1) Sel batang
Sel batang berfungsi untuk penglihatan dalam cahaya suram, tetapi tidak mampu membedakan warna. Agar cahaya dapat diserap, pada sel batang terdapat pigmen yang disebut rodopsin. Untuk pembentukan rodopsin diperlukan vitamin A. Jika kamu kekurangan vitamin A, rodopsin yang
dihasilkan sedikit sehingga kamu tidak bisa melihat dalam gelap atau yang disebut buta senja.
2) Sel kerucut
Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk penglihatan pada siang hari dan dapat membedakan warna. Satu sel kerucut hanya menyerap satu macam warna. Pada mata terdapat tiga sel kerucut yang masing-masing menyerap warna merah, hijau,
dan biru.
c. Otot pada Mata
Mata memiliki enam otot penggerak mata, empat di antaranya lurus, sementara yang dua lagi agak serong. Aksi otot-otot ini memungkinkan bola mata diputar ke segala arah. Biasanya, sumbu kedua mata mengarah serentak pada satu titik yang sama. Jika mata tidak dapat mengarah secara serentak lagi, mata mengalami kelainan yang disebut juling.
2. Indera Pendengaran (Telinga)
Telinga merupakan organ pendengaran. Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan rongga telinga dalam.
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas daun telinga yang merupakan tulang rawan elastis. Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk, terdapat rambutrambut halus yang berfungsi untuk menghalangi benda asing yang masuk. Selain itu, terdapat kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
b. Telinga Tengah
Telinga tengah disebut juga rongga timpani merupakan bilik kecil yang mengandung udara. Rongga ini terletak di sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga. Di sebelah depan telinga tengah terdapat saluran eustachius yang menghubungkan rongga dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dengan udara di dalam telinga tengah.
c. Telinga Dalam
Rongga telinga dalam terdiri atas berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi membran membentuk labirin membranosa. Labirin tulang terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibula, saluran setengah lingkaran yang bersambung dengan vestibula, dan kokhlea. Kokhlea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput.
Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfa dan di luar labirin membranosa disebut perilimfa.
Rongga telinga dalam terdiri atas berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi membran membentuk labirin membranosa. Labirin tulang terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibula, saluran setengah lingkaran yang bersambung dengan vestibula, dan kokhlea. Kokhlea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput.
Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfa dan di luar labirin membranosa disebut perilimfa.
d. Saraf Pendengaran
Saraf pendengaran (nervus auditorius) terdiri atas dua bagian, salah satunya berkaitan dengan bagian vestibuler rongga telinga dalam yang berhubungan dengan keseimbangan. Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula oblongata, kemudian bergerak ke cerebellum. Bagian kokhleris pada nervus auditorus adalah saraf pendengar yang sebenarnya. Cedera pada saraf kokhlearis akan mengakibatkan ketulian saraf. Sedangkan, cedera pada saraf vestibularis akan menimbulkan vertigo.
Saraf pendengaran (nervus auditorius) terdiri atas dua bagian, salah satunya berkaitan dengan bagian vestibuler rongga telinga dalam yang berhubungan dengan keseimbangan. Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula oblongata, kemudian bergerak ke cerebellum. Bagian kokhleris pada nervus auditorus adalah saraf pendengar yang sebenarnya. Cedera pada saraf kokhlearis akan mengakibatkan ketulian saraf. Sedangkan, cedera pada saraf vestibularis akan menimbulkan vertigo.
3. Indera Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indera peraba. Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubanglubang masuk. Kulit mempunyai banyak fungsi, yaitu sebagai indera peraba, membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh, dan mempunyai sedikit kemampuan eksretori, sekretori, dan absorpsi. Kulit dibagi menjadi dua lapisan, yaitu epidermis (kutikula) dan dermis (korium).
Kulit merupakan indera peraba. Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubanglubang masuk. Kulit mempunyai banyak fungsi, yaitu sebagai indera peraba, membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh, dan mempunyai sedikit kemampuan eksretori, sekretori, dan absorpsi. Kulit dibagi menjadi dua lapisan, yaitu epidermis (kutikula) dan dermis (korium).
a. Epidermis
Epidermis tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan tanduk dan zona germinalis. Lapisan tanduk (lapisan epidermal) terletak paling luar dan tersusun atas tiga lapisan sel yang membentuk epidermis, yaitu stratum korneum, stratum lusidum, dan stratum granulosum. Zona germinalis terletak di bawah lapisan tanduk,
terdiri atas sel berduri dan sel basal. Sel berduri adalah sel dengan fibril halus yang menyambung sel satu dengan yang lain. Sedangkan, sel basal terus-menerus memproduksi sel epidermis baru.
b. Dermis
Lapisan dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Pada permukaan dermis tersusun papila-papila kecil yang berisi pembuluh darah kapiler. Ujung akhir saraf sensoris terletak di dalam dermis. Kelenjar
keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit terletak di sebelah dalam dermis, salurannya melalui dermis dan epidermis, kemudian bermuara ke pori-pori kulit. Pada kulit terdapat beberapa jenis reseptor, antara lain
rasa nyeri, rasa panas, rasa dingin, rasa sentuhan, dan rasa tekanan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan jaringan adiposa tempat menyimpan lemak. Hal ini sangat diperlukan agar panas tubuh tidak cepat keluar dari tubuh (untuk menghangatkan tubuh).
4. Indera Perasa ( Pengecap)
Lidah merupakan indera perasa. Selain membantu proses pencernaan, lidah juga dapat merasakan rasa makanan. Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan yang disebut papila. Papila ini berfungsi untuk mengecap.
Lidah merupakan indera perasa. Selain membantu proses pencernaan, lidah juga dapat merasakan rasa makanan. Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan yang disebut papila. Papila ini berfungsi untuk mengecap.
Ada empat macam rasa kecapan, yaitu rasa manis, pahit, asam, dan asin. Umumnya, makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa. Ciri harum merangsang ujung saraf penciuman, bukan pengecapan. Agar dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan dan harus bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan berbeda-beda.
Reseptor rasa manis dan asin terdapat di ujung lidah, rasa pahit di pangkal lidah, dan untuk rasa asam ada di sisi lidah bagian dalam.
5. Indera Penciuman
Indera penciuman terdapat di rongga hidung. Sel-sel sensori penerima rangsang berupa bau terdapat di lapisan epitel dalam rongga hidung dan dilindungi oleh mukus (lendir). Di akhir setiap sel sensori terdapat silia atau rambut pembau. Rasa penciuman dirangsang oleh gas yang terhirup. Rasa penciuman ini sangat peka, tetapi kepekaan ini mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk
waktu yang lama. Rasa penciuman akan melemah bila kamu sedang flu
karena terdapat penumpukan cairan yang menghalangi silia untuk membaui sesuatu.
C. Kelainan pada Sistem Saraf dan
Sistem Indera
Terdapat beberapa kelainan yang
dapat terjadi pada sistem koordinasi dan panca indera, antara lain sebagai
berikut:
1. Meningitis
Meningitis adalah radang membran pelindung sistem syaraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis merupakan penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang sehingga dapat menyebabkan
kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian. Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.
2. Alzheimer
Alzheimer adalah jenis kepikunan yang mengerikan karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran kecerdasan dan ingatan secara perlahan sehingga mengganggu kegiatan sosial sehari-hari. Alzheimer timbul karena adanya proses degenerasi sel-sel neuron otak. Menurut dr. Samino, SpS (K),
Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI), alzheimer merupakan penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel-sel otak. Orang yang rentan terserang alzheimer ini adalah para lansia di atas 60 tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinan bila memiliki faktor resiko keturunan. Bahkan, menurut Samino, penderita demensia Alzheimer berusia 40 tahun pernah ditemukan di Indonesia. Alzhemier dapat dicegah sejak dini dengan mengenali gejala-gejalanya. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang patut diwaspadai tentang kemungkinan hadirnya
penyakit alzhemier:
a) Kemunduran memori/daya ingat.
b) Sulit melaksanakan kegiatan/pekerjaan sederhana.
c) Kesulitan bicara dan berbahasa.
d) Sulit dalam berhitung.
e) Salah meletakkan benda.
f) Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau
berhias.
g) Perubahan emosi dan perilaku.
h) Gangguan berpikir abstrak atau kemampuan imajinasi
penderita terganggu.
i) Hilang minat dan inisiatif, misalnya cenderung menjadi
pendiam, tak mau bergaul, dan menyendiri.
j) Tidak dapat membedakan berbagai jenis bau-bauan
(kecuali sedang menderita flu).
h) Gangguan berpikir abstrak atau kemampuan imajinasi
penderita terganggu.
i) Hilang minat dan inisiatif, misalnya cenderung menjadi
pendiam, tak mau bergaul, dan menyendiri.
j) Tidak dapat membedakan berbagai jenis bau-bauan
(kecuali sedang menderita flu).
3. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit yang kering dan gatal. Pada umumnya dimulai di awal masa kanak-kanak. Eksema dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan
tidur. Eksema merupakan penyakit tidak menular. Sebagian besar anak akan sembuh dari eksema sebelum usia 5 tahun. Sebagian kecil anak akan terus mengalami eksema hingga dewasa. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun penanganan yang tepat akan mencegah dampak negatif penyakit ini terhadap anak yang mengalami eksema dan keluarganya.
4. Anosmia
Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui, merupakan kelainan yang paling sering ditemui. Penciuman dapat dipengaruhi oleh beberapa perubahan di dalam hidung, di dalam saraf yang berasal dari hidung menuju ke otak atau di dalam otak.
Misalnya, jika rongga hidung tersumbat karena pilek, penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke penerima bau. Kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada penderita pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak. Sel-sel penciuman kadang mengalami kerusakan sementara oleh virus flu. Beberapa penderita tidak dapat
membaui atau merasa dengan baik setelah mengalami flu. Kadang, hilangnya penciuman atau pengecapan berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bersifat menetap.
5. Otitis
Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui, merupakan kelainan yang paling sering ditemui. Penciuman dapat dipengaruhi oleh beberapa perubahan di dalam hidung, di dalam saraf yang berasal dari hidung menuju ke otak atau di dalam otak.
Misalnya, jika rongga hidung tersumbat karena pilek, penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke penerima bau. Kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada penderita pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak. Sel-sel penciuman kadang mengalami kerusakan sementara oleh virus flu. Beberapa penderita tidak dapat
membaui atau merasa dengan baik setelah mengalami flu. Kadang, hilangnya penciuman atau pengecapan berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bersifat menetap.
5. Otitis
Radang telinga atau otitis adalah
peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius
(saluran yang menghubungkan telinga tengah dan rongga mulut), antrum mastoid,
dan sel-sel mastoid. Sebagian besar anakanak pernah mengalami radang telinga
dan tidak sedikit yang mengalami gangguan pendengaran akibat penanganan yang
terlambat.
Bila terjadi proses radang pada telinga tengah, tentu akan terjadi gangguan dalam penghantaran bunyi/suara ke telinga dalam. Akibatnya, kamu seperti menjadi tuli. Penyebab terjadinya radang pada telinga tengah, antara lain:
a) Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba.
b) Alergi.
c) Infeksi.
d) Sumbatan pada telinga.
Bila terjadi proses radang pada telinga tengah, tentu akan terjadi gangguan dalam penghantaran bunyi/suara ke telinga dalam. Akibatnya, kamu seperti menjadi tuli. Penyebab terjadinya radang pada telinga tengah, antara lain:
a) Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba.
b) Alergi.
c) Infeksi.
d) Sumbatan pada telinga.
6. Tuli
Tuli merupakan gangguan pendengaran karena kerusakan saraf pendengaran, infeksi bakteri, atau jamur. Tuli merupakan gejala utama radang telinga (otitis). Gendang telinga terlihat utuh, namun tertarik/retraksi, suram, kuning kemerahan, atau keabu-abuan. Penderita tuli tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh orang lain. Akibatnya, ketika berkomunikasi dengan temannya yang lain, terkadang tidak nyambung. Dalam kondisi yang sudah parah, penderita tulitidak dapat mendengar sama sekali apa yang diucapkan oleh orang lain. Penderita tuli akan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penderita tuli dapat dibantu dengan alat bantu pendengaran. Alat ini biasanya dipasang di telinga bagian luar. Dengan alat ini, penderita tuli dapat mendengar dengan jelas.
7. Buta Warna
Istilah buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga warna objek yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya. Penyebab buta warna adalah faktor keturunan, gangguan terjadi biasanya pada kedua mata, namun tidak memburuk. Penyebab lainnya adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya, misalnya kecelakaan/trauma pada mata, umumnya kelainan hanya terjadi pada salah satu mata saja dan bisa mengalami penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.
8. Katarak
Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya bening dan tembus cahaya menjadi keruh sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan. Pada umumnya, katarak merupakan proses penuaan pada mata. Paparan
sinar ultraviolet jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan penyakit tertentu, misalnya diabetes, juga dapat mempercepat timbulnya katarak. Katarak juga dapat merupakan bawaan lahir, artinya semenjak dilahirkan sudah menderita katarak.
Beberapa gejala umum katarak, antara lain:
Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya bening dan tembus cahaya menjadi keruh sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan. Pada umumnya, katarak merupakan proses penuaan pada mata. Paparan
sinar ultraviolet jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan penyakit tertentu, misalnya diabetes, juga dapat mempercepat timbulnya katarak. Katarak juga dapat merupakan bawaan lahir, artinya semenjak dilahirkan sudah menderita katarak.
Beberapa gejala umum katarak, antara lain:
a) Pandangan menjadi kabur atau ukuran kacamata yang sering berubah.
b) Warna-warna tampak kusam.
c) Susah melihat di tempat yang terang akibat silau.
d) Kesulitan saat membaca atau mengemudi di malam hari.
Penderita katarak dapat dibantu dengan menggunakan kacamata yang sesuai. Akan tetapi, jika penglihatan penderita katarak tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, harus dilakukan operasi katarak. Operasi katarak dapat dilakukan oleh dokter mata.
9. Hipermetropi
Hipermetropi (rabun dekat) adalah suatu keadaan dimana lensa mata tidak dapat menyembung atau bola mata terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi akan merasa tidak jelas pada saat melihat benda dari jarak dekat, meskipun untuk jarak jauh masih lumayan jelas. Keadaan ini akan diperparah lagi jika sudah menginjak usia tua. Kesulitan yang hebat akan dialami saat melihat dari jarak dekat atau membaca. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan lensa cembung atau positif. Dengan menggunakan kacamata yang berlensa cembung, penglihatan penderita hipermetropi menjadi normal kembali.
10. Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah suatu keadaan dimana lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan mata jatuh di depan retina. Miopi biasanya terjadi pada anak-anak remaja usia 8 sampai 14 tahun. Faktor yang menyebabkannya adalah keturunan membaca sambil tiduran, menonton televisi dari jarak yang terlalu dekat, atau menggunakan komputer terlalu lama. Penderita rabun jauh dapat ditolong dengan lensa cekung atau negatif. Dengan menggunakan kacamata yang berlensa cekung, penderita miopi dapat melihat dengan jelas dan normal.
11. Presbiopi
Presbiopi adalah hilangnya kemampuan mata untuk melakukan akomodasi karena umur. Karenanya, presbiopi disebut juga sebagai mata tua. Pada umumnya, penderita presbiopi berumur di atas 60 tahun. Gejala yang nampak biasanya dimulai dengan hilangnya kemampuan membaca pada jarak normal, namun tidak mempengaruhi penglihatan jarak jauhnya. Hilangnya daya akomodasi mata akibat menurunnya kemampuan mata untuk mengubah bentuk lensa mata. Salah satu cara untuk mengatasi presbiopi adalah dengan menggunakan kacamata fokus ganda (bifokal).
Bagian bawah lensa mata memiliki kuat lensa yang lebih besar ibandingkan bagian atas karena pada saat melihat benda dekat diperlukan kuat lensa yang lebih besar.
12. Astigmatisme
Astigmatisme adalah suatu keadaan dimana permukaan lensa mata tidak sama sehingga fokus dan bayangan yang terbentuk tidak sama. Kelainan ini dapat ditolong dengan lensa silindris.
BAB X. Sistem Reproduksi
A. Sistem Reproduksi Pria
1. Organ Reproduksi Laki-laki
Sama halnya dengan ciri sekunder dan primer. Organ reproduksi laki-laki dibedakan menjadi alat alat reproduksi yang tampak dari luar dan yang berada didalam tubuh. Berikut rinciannya :
a. Organ Reproduksi Luar
1. Organ Reproduksi Laki-laki
Sama halnya dengan ciri sekunder dan primer. Organ reproduksi laki-laki dibedakan menjadi alat alat reproduksi yang tampak dari luar dan yang berada didalam tubuh. Berikut rinciannya :
a. Organ Reproduksi Luar
Penis terdiri dari
jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh darah dan jaringan
saraf. Fungsinya yaitu untuk kopulasi (hubungan antara alat kelamin jantan dan
betina untuk memudahkan semen ke dalam organ reproduksi betina). Penis
diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi padsa saat
dikhitan/sunat.
Buah zakar yang terdiri dari
kantung zakar yang didalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian
lainnya. Kulit luar nya disebut skrotum. Skrotum berfungsi melindungi
testis serta mengatur suhu yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma).
Skrotum (kantung pelir)
merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang,
yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri
dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos).
Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan
mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari
penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini
bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil.
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu
beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
b. Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam yaitu
organ yang tidak tampak dari luar, penjelasannya :
Testis sebenarnya adalah kelenjar kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Skrotum dapat menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas , skrotum mengembang, jika suhu dingin skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat.
Testis sebenarnya adalah kelenjar kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Skrotum dapat menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas , skrotum mengembang, jika suhu dingin skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat.
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Didalam testis terdapat terdapat saluran-saluran halus yang disebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus). Dinding dalam saluran terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat. Dijaringan epithelium terdapat :
Saluran Reproduksi (Saluran
Pengeluaran)
Saluran reproduksi maksudnya tempat sperma keluar atau jalan berupa lubang kecil yang menghubungkan organ dalam.
Saluran reproduksi maksudnya tempat sperma keluar atau jalan berupa lubang kecil yang menghubungkan organ dalam.
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
Epididimis berupa saluran panjang yang berkelok
yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan
dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma
sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
Vasa deferens, berupa saluran panjang dan
lurus mengangkut sperma ke vesika seminalis. Vas deferens atau saluran sperma
(duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan
lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan
ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi
sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen
atau kantung mani (vesikula seminalis).
Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek
dan menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra. Saluran ini berfungsi
untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra
Uretra merupakan saluran panjang
terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.`
2. Kelenjar kelamin Pria
Vesikula seminalis.
berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung kemih. Merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung kemih. Merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
Kelenjar Cowper (kelenjar
bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra.
Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
- Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
-Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
-Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
-Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
-Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran r
-Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
B. Sistem Reproduksi Wanita
Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar
terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
1. GENITALIA EKSTERNA
Ø Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
Ø Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
Ø Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
Ø Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
Ø Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
Ø Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
Ø Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
Ø Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
Ø Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
2. GENITALIA INTERNAL
Ø Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
Ø Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
Ø Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).
Ø Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
Ø Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
Ø Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).
Ø Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
Ø Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
Ø Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
C. Hormon- Hormon Reproduksi
1.Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium.
Ada banyak jenis dari estrogen tapiyang paling penting untuk reproduksi adalah
estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan
seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklusmenstruasi dengan membentuk
ketebalan endometrium, menjaga kualitas dankuantitas cairan cerviks dan vagina
sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2.Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesteronemempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasizygot. Kadar
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilansampai plasenta
dapat membentuk hormon HCG.
3.Gonadotropin Releasing HormoneGNRH
merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak.GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) dihipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikanumpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun
sebaliknya.
4.FSH (folikel stimulating hormone)
dan LH (luteinizing Hormone)Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin
hormon yang
diproduksioleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum.Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu
tertentu oleh LH.
5.LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell StimulatingHormone)Diproduksi di sel-sel kromofob
hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan
folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga
mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan
siklus (LH-surge). Selamafase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus
luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruheliminasinya
pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
BAB XI. Prinsip-Prinsip Genetika
A.
SEJARAH PERKEMBANGAN GENETIKA
Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan
dimulai menjelang akhir abad ke 19 ketika seorang biarawan Austria bernama
Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan
interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman
kacang ercis (Pisum satifum).Sebenarnya, Mendel bukanlah orang
pertama yang melakukan percobaan- percobaan persilangan.Akan tetapi, berbeda
dengan para pendahulunya yang melihat setiap individu dengan keseluruhan
sifatnya yang kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan sifat demi sifat
sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti.Deduksinya mengenai pola pewarisan
sifat ini kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai
suatu cabang ilmu pengetahuan, dan Mendelpun di akui sebagai bapak genetika.
Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut
dipublikasikan pada tahun 1866 di Proceedings of the
Brunn Society for Natural History. Namun, selama lebih dari 30 tahun tidak pernah ada
peneliti lain yang memperhatikannya. Baru pada tahun 1900 tiga orang ahli
botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries di belanda, Carl Correns di jerman
dan Eric von Tschermak-Seysenegg di Austria, melihat bukti kebenaran
prinsip-prinsip Mendel pada penelitian mereka masing-masing. Semenjak saat itu
hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan atas
dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang
genetika.Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika
klasik.
Selanjutnya, pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang
sebagai cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk
mengetahui lebih dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat
biokimianya.
Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap
bahwa senyawa kimia materi genetika adalah asam dioksiribonekleat (DNA).Dengan
ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun1953 oleh J.D.Watson dan
F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.
Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian
pesatnya.Jika ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali
lipat (doubling time) dalam satu dasa warsa, maka hal itu pada genetika
molekuler hanyalah dua tahun.Bahkan, perkembangan yang lebih revolusioner dapat
disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat dikenalnya teknologi
manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah yang
lebih populer disebut rekayasa genetika.
Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila organisme-
organisme seperti domba, babi dan kera, didapatkan melalui teknik rekayasa
genetika yang disebut kloning .sementara itu, pada manusia telah di lakukan
pemetaan seluruh genom atau dikenal sebagai proyek genom manusia (human
genom project),
yang diluncurkan pada tahun 1990 dan diharapkan selesai pada tahun 2005.
ternyata pelaksaan proyek ini berjalan justru lebih cepat dua tahun dari pada
jadwal yang telah ditentukan.
B. PRINSIP GENETIKA
Perkembangan genetika sebagi ilmu tidak lepas dari percobaan yang dilakukan Mendel pada Pisum sativum.Mendel berhasil menjelaskan bagaimana sifat diwariskan dari tetuanya kepada anak dalam suatu persilangan antar tanaman dengan sifat yang berbeda.
Pisum sativum memiliki keuntungan digunakan dalam percobaan
genetika karena mudah didapat, mempunyai keragaman yang jelas bisa dibedakan
meliputi warna biji, bentuk biji, warna bunga.Pisum sativum memiliki bunga
cukup besar sehingga memudahkan pesilangan buatan.
Pada persilangan dengan satu sifat beda, mendel menyilangkan
tanaman dengan bunga ungu dengan tanaman berbunga putih dan dihasilkan tanaman
berbunga ungu (F1). Sifat bunga ungu ini disebut dominan. Jika F1 disilangkan
dengan F1 maka dihasilkan bunga F2 dengan perbandingan ungu : putih = 3:1.
Sifat yang diamati disebut fenotipe, sedangkan faktor yang mengendalikan
disebut genotipe.
Pada persilangan dengan dua sifat beda, misalnya bulat
kuning (RRYY) dengan hijau keriput (rryy), dihasilkan F1 bulat kuning (RrYy).
Jika F1 diselangkan dengan F1, diperoleh perbandingan bulat kuning, bulat
hijau, keriput kuning, keriput hijau dengan perbandingan 9 :3: 3 : 1. Dari
persilangan ini maka ditetapkan hukum mendel I atau hukum segregasi dan hukum
mendel II atau hukum pisah bebas.
Konsep umum mengenai cara kerja gen atau ekspresi gen adalah
berdasarkan kedominanan dan keresesifan. Artinya, alel terekspresi secara
komplit pada fenotipe atau tidak terekspresi sama sekali. Prinsip ini merupakan
prinsip Mendel. Tetapi penelitian membuktikan bahwa terdapat banyak macam aksi
gen dan interaksi yang mempengaruhi pola segregasi. Tipe dari aksi gen dapat
dibedakan menjadi dua katagori umum yaitu antar alel pada lokus yang sama
(intralokus) dan antar alel pada lokus-lokus yang berbeda (interlokus).
a. Interaksi intralokus
a. Interaksi intralokus
Terdapat tiga macam interaksi intralokus. Tipe pertama adalah dominan seperti yang disimpulkan oleh mendel dalam penelitiannya. Pada tipe dominan, rasio F2 dari dua tetua homozigot adalah 3:1.Tipe kedua adalah tidak dominan (no-dominance/incomplete dominance).Pada tipe ini fenotipe dari heterozigot berada di tengah-tengah di antara kedua tetua.Contohnya adalah pada persilangan bunga pukul empat merah dan putih dihasilkan bunga merah muda pada F1. F2nya menyebar dengan rasio 1 merah: 2 merah muda: 1 putih. Tipe ketiga adalah overdominance.Pada situasi ini heterozigot memiliki nilai fenotipe di luar kisaran antara kedua tetua.
Tipe aksi gen lainnya yang tidak termasuk epistasis adalah
additive gene action. Pada aditif tiap alel pada satu lokus akan menambah atau
mengurangi derajat nilai fenotipe. Contohnya
adalah pada warna bagian dalam biji gandum.Warna biji gandum ditentukan oleh 3
lokus R1, R2 dan R3 dengan 2 alel pada tiap lokus.Warna biji bervariasi dari
merah gelap ke putih dan intensitas warna tergantung pada jumlah dari alel yang
menambah warna.Warna merah gelap adalah R1R1R2R2R3R3, sedangkan putih adalah
r1r1r2r2r3r3.Jika disilangkan, maka F1nya adalah R1r1R2r2R3r3 menunjukkan warna
intermediet diantara kedua tetuanya.
Pada aksi gen, kadang-kadang terjadi genotipe-genotipe yang
sama tetapi tidak mengekspresikan fenotipe yang sama walaupun keadaan
lingkungan seragam. Perbedaan ini disebut perbedaan dalam penetrasi.Penetrasi
adalah presentase individu untuk genotype tertentu yang menampilkan fenotipe
dari genotype tersebut. Contohnya, suatu organisme yang bergenotipe aa atau A_
tetapi tidak menunjukkan fenotipe yang sebagaimana normalnya bergenotipe aa
atau A_ karena adanya gen-gen epistasis atau supresor, atau karena efek
lingkungan. Istilah penetrasi dapat digunakan untuk menjelaskan efek tersebut
jika penyebab pastinya tidak diketahui.
Peristiwa lain yang cenderung memperlihatkan hasil peristiwa
genetika yang kurang jelas adalah ekspresivitas. Ekspresivitas adalah derajat
atau tingkat suatu genotype tertentu mengekspresikan fenotipenya pada suatu
individu.Contohnya, genotype A_ yang seharusnya berfenotipe merah, tetapi yang
tampak adalah derajat warna yang berbeda-beda, misalnya warna biru, merah tua,
merah muda, putih.Ekspresivitas warna yang berbeda-beda ini karena adanya
pengaruh gen-gen lainnya atau pengaruh lingkungan yang tidak diketahui dengan
pasti.
Kondisi lingkungan yang penting Cahaya: Lamanya penyinaran
atau lamanya periode gelap dapat menginduksi munculnya bunga pada beberapa
species tanaman Suhu: Banyak proses biokimia dipengaruhi oleh suhu. Lintasan
reaksi biokimia melibatkan enzim yang peka terhadap suhu.
Perubahan suhu dapat mengubah fenotipe.Nutrisi: Contohnya,
efek beberapa genotype baru dapat dilihat hanya kalau tanaman dalam lingkungan
stress. Perlakuan buatan: Ekspresi suatu sifat bisa tidak nampak karena
pemberian senyawa kimia atau hormon.
Variasi atau keanekaragaman genetik sangat penting karena
jika tidak terdapat variasi genetik, maka apabila terjadi perubahan lingkungan
yang cukup keras akan dapat mengakibatkan punahnya suatu spesies pada habitat
alaminya. Keragaman genetik dalam bentuk variasi alelik disebabkan oleh
mutasi.Mutasi terjadi secara spontan dengan frekuensi yang bervariasi
tergantung pada lokus dan informasi genetic dari area sekitarnya pada kromosom.
Mutasi menghasilkan perubahan DNA, yang akibatnya mengubah enzim-enzim dan
menyebabkan variasi dalam mekanisme fisiologi yangnantinya dievaluasi melalui
proses seleksi alam.
C. MATERI GENETIKA
1. KROMOSOM
Kromosom berasal dari kata chrome
artinya berwarna dan soma artinya badan. Oleh karena itu, kromosom dapat
diartikan sebagai badan yang menyerap warna.Kromosom terdapat pada nukleus
(inti sel) setiap sel. Kromosom dapat diamati pada tahap metafase saat
pembelahan mitosis maupun meiosis.
a) Struktur
Kromosom
Kromosom terdiri atas sentromer
dan lengan kromosom. Sentromer tidak mengandung gen dan merupakan tempat
melekatnya kromosom. Jika dilihat menggunakan mikroskop, sentromer terlihat
terang karena kemampuan menyerap zat warna yang rendah. Sentromer memiliki
fungsi penting dalam pembelahan sel mitosis dan meiosis yang akan Anda pelajari
pada bab berikutnya. Lengan kromosom merupakan bagian kromosom yang mengandung
gen.
Setiap kromosom memiliki satu atau
dua lengan.Setiap lengan kromosom, terdapat benang halus yang
terpilin.Benang-benang halus tersebut dikenal dengan kromatin. Benang-benang
kromatin juga merupakan untaian DA (deo
yribonucleic acid) yang berpilin dengan
protein histon. Bentuk ikatan DNA dan protein histon disebut juga
nukleosom.
b) Bentuk
Kromosom
Kromosom memiliki bentuk yang
berbeda-beda. Berdasarkan panjanglengan yang dimilikinya kromosom dibedakan menjadi metasentrik, submetasentrik, akrosentrik,
dan telosentrik
1) Metasentrik, kromosom jenis ini
memiliki panjang lengan yang relative sama sehingga sentromer berada di
tengah-tengah kromosom.
2) Submetasentrik, kromosom jenis
ini memiliki satu lengan kromosom lebih pendek sehingga letak sentromer sedikit
bergeser dari tengah kromosom.
3) Akrosentrik, pada kromosom ini
salah satu lengan kromosom jauh pendek dibandingkan lengan kromosom lainnya.
4) Telosentrik, kromosom ini hanya
memiliki satu buah lengan saja sehingga letak sentromernya berada di ujung
kromosom.
c) Jumlah
kromosom
Semua makhluk hidup eukariotik
memiliki jumlah kromosom yang berbeda-beda.Pada sel tubuh atau sel somatis,
jumlah kromosom umumnya genap, karena kromosom sel tubuh selalu berpasangan.
Jumlah kromosom sel somatis tersebut terdiri atas 2 set kromosom (diploid, 2n),
dari induk jantan dan induk betina.
Pada sel gamet atau sel kelamin,
seperti sel telur dan sel sperma, hanya memiliki setengah dari jumlah kromosom
sel tubuh. Jumlah kromosom sel gamet hanya satu set atau haploid (n). Pada
manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46, sel telur atau sel sperma hanya
memiliki 23 kromosom.Adanya fertilisasi (peleburan sel telur dan sel sperma)
mengembalikan jumlah kromosom sel tubuh menjadi 46 buah.
d) Tipe Kromosom
Kromosom dalam tubuh berdasarkan
pengaruhnya terhadap penentuan jenis kelamin dan sifat tubuh dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1) Autosom, disebut juga kromosom
biasa atau kromosom tubuh. Autosom tidak menentukan jenis kelamin
organisme.Pada manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah, memiliki 44
autosom.Selebihnya, 2 kromosom, adalah kromosom kelamin. Penulisan autosom
dilambangkan dengan huruf A sehingga penulisan autosom sel somatis manusia
adalah 44A atau 22AA.
2) Gonosom, disebut juga kromosom
kelamin atau kromosom seks. Gonosom dapat menentukan jenis kelamin makhluk
hidup.Jumlahnya sepasang pada sel somatis.Pada manusia dengan jumlah kromosom
sel somatis 46 buah, terdapat 44 autosom dan 2 gonosom. Terdapat 2 jenis
gonosom, yaitu X dan Y. Umumnya pada makhluk hidup, gonosom X menentukan jenis
kelamin betina dan gonosom Y menentukan jenis kelamin jantan. Susunan gonosom
wanita XX dan gonosom pria XY.Oleh karena itu, penulisan kromosom sel somatic
(2n) adalah 44A + XY (pria) atau 44A + XX (wanita).Adapun untuk sel gamet (n)
adalah 22A + X atau 22A + Y.
2. DNA DAN RNA
Asam nukleat adalah polinukleotida
yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya
dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat(DNA) dan jika
terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat(RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah
sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat
ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu
mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya(Harpet, 1980).
Asam-asam nukleat seperti asam
dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia
bagi pemindahan keterangan di dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul
makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida
yang unik sama seperti urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu
karena asam nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer
yang disebut nukleotida(Dage, 1992).
Dua tipe utama asam nukleat adalah
asam dioksiribonukleat(DNA) dan asam ribonukleat(RNA). DNA terutama ditemui
dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi
atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi
organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan
sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan
inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme
itu sesuai dengan kode DNA-nya(fessenden, 1990).
Meskipun banyak memiliki persamaan
dengan DNA, RNA memiliki perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu(Poedjiati,
1994):
1. Bagian
pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah dioksiribosa.
2. Bentuk
molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai tunggal yang
terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA
mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi tidak mengandung
timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.
4. Jumlah
guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin, demikian pula jumlah
adenin, tidak perlu sama dengan urasil.
Selain itu perbedaan RNA dengan
DNA yang lain adalah dalam hal(Suryo, 1992):
1. Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih
pendek dari molekul DNA.DNA berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk
pita tunggal.Meskipun demikian pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita
double namun tidak terpilih sebagai spiral.
2. Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer
nukleotida, perbedaannya dengan DNA yaitu:
a. Gula yang
menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b. Basa
pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.
3. Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di
kromosom, sedangkan RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a.
RNA d(RNA
duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA yang
berlangsung didalam nukleus.
b. RNA p(RNA
pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
c.
RNA r(RNA
ribosom), terdapat didalam ribosom.
4. Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi
atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a.
RNA d,
menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi,
berlangsung didalam inti sel.
b. RNA t,
mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
c.
RNA t,
mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini berlangsung
di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
3.KODE GENETIKA
Kode genetik adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa
nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam
tubuh. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida
pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis
protein. Macam molekul protein tergantung pada asam amino penyusunnya dan
panjang pendeknya rantai polipeptida.
Pada tahun 1968, Nirenberg,
Khorana dan Holley menerima hadiah nobel untuk penelitian mereka yang sukses
menciptakan kode-kode genetik yang hingga sekarang kita kenal. Seperti kita
ketahui saat ini, ada 20 macam asam amino penting yang dapat dirangkai
membentuk jutaan polipeptida.
Untuk memudahkan mempelajarinya, asam amino ditulis secara singkat dengan
mencantumkan 3 huruf pertama dari nama asam amino itu.
Proses sintesis protein
(polipeptida) baru akan diawali apabila ada kodon AUG yang mengkode asam amino
metionin, karenanya kodon AUG disebut sebagai kodon permulaan (kode ‘start’).
Sedangkan berakhirnya proses sintesis polipeptida apabila terdapat kodon UAA,
UAG, dan UGA (pada prokariotik) dan UAA (pada eukariotik). Kodon UAA,UAG, dan
UGA tidak mengkode asam amino apapun dan merupakan agen pemotong gen (tidak
dapat bersambung lagi dengan double helix asam amino) disebut sebagai kodon
terminasi/kodon nonsense (kode ‘stop’). Kode genetik berlaku universal,
artinya kode genetik yang sama berlaku untuk semua jenis makhluk hidup.
4.ALEL &
ALEL GANDA
Gen dalam tubuh yang terletak pada
kromosom tidak hanya satu, tetapibanyak. Aleladalah gen-gen
yang menempati atau terletak pada lokus yang sama pada kromosom homolognya yang
mempunyai tugas berlawanan untuk suatu sifat tertentu.
Surya (1984) mendefinisikan alel
sebagai anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh berlawanan. Misalnya
gen B memiliki peran untuk menumbuhkan karakter pigmentasi kulit secara normal.
Gen B dapat membentuk melanin karena diekspresikan sepenuhnya pada penampakan
fisik organisme. Dalam hal ini gen B menimbulkan karakter yang dominan. Apabila
gen B bermutasi maka akan
berubah menjadi b, sehingga pigmentasi kulit secara normal, tidak dapat
dilakukan. Gen b menimbulkan karakter yang berbeda, yaitu resesif. Karakter
resesif ini menumbuhkan karakter albinisme (tidak terbentuk melanin). Contoh
yang lainnya, misalnya:
1. K alelnya k, untuk rambut keriting
dan lurus.
2. H alelnya h, untuk kulit hitam dan putih dan
sebagainya.
Sedangkan alel ganda (multiple alelo
murphi) adalah beberapa alel lebih dari satu gen yang menempati lokus sama
pada kromosom homolognya.
Pengaruh alel ganda pada organisme dapat ditemukan pada tempat-tempat berikut.
Golongan Darah pada Manusia
Golongan
Darah
|
Alel
|
Genotif
|
A
|
|A
|
|A|A dan |A |O
|
B
|
|B
|
|B|B dan |B |O
|
AB
|
|A,|B
|
|A |B
|
O
|
|O
|
|O |O
|
Warna Bulu Kelinci dipengaruhi oleh empat alel yaitu W, Wch, Wh, w yang keempatnya berada pada lokus yang sama, di mana:
Alel W : warna bulu normal (hitam), Wch : warna bulu normal Chinchilia
(kelabu), Wh : warna bulu Himalaya (coklat), w : warna bulu albino (putih)
Genotipe
|
Fenotipe
|
Hitam (normal)
|
WW, WWch, WWh, Ww
|
Kelabu (Chichilia)
|
WchWch, WchWh, Wch,w
|
Coklat (Himalaya)
|
WhWh, Wchw
|
Putih (Albino)
|
Ww
|
5. SINTESIS
PROTEIN
Sintesis
protein terdiri atas 2 tahap, yaitu :
1.Transkripsi
Transkripsiadalah
proses menyalin data yang terdapat pada rantai sense (3′–>5″) DNA. Proses
ini terjadi di dalam inti sel dimulai dengan pembukaan rantai DNA oleh enzim
helikase. Setelah itu penempelan enzim polimerase pada daerah promotor sekuen
gen dan barulah enzim polimerase mulai aktif menyalin kode genetik pada rantai
sense DNA hingga bagian triplet basa nitrogen yang mengandung informasi untuk
mengehentikan proses menyalinpemindahan kode dari 3′-5′-DNA ke m RNA.
Hasil
dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat pada
rantai sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan
kodon.Jadi mRNA adalah kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka m-RNA
akan segera bergerak meningggalkan inti sel menuju sitoplasma untuk melakukan
proses selanjutnya(translasi).
2.
Translasi
Translasiadalah
proses proses penerjemahan kodon menjadi asam amino dan menyambungkan setiap
asam amino yang sesuai kodon dengan ikatan peptida menjadi protein. Organel
yang aktif melakukan proses penerjemahan kodon adalah ribosom. Setelah ribosom
melekat pada triplet kodon maka t-RNA yang berada di sitoplasma akan membawakan
asam amino yang sesuai pada kodon.
No comments:
Post a Comment