Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

Saturday, 17 December 2016

Benang Operasi dari Pelampung Ikan Gulamah



Benang Operasi dari Pelampung (Lupe) Ikan Gulamah

Benang operasi/ bedah merupakan materi berbentuk benang yang berfungsi untuk legasi (mengikat) pembuluh darah atau aproksimasi (mengikat/ menyatukan jaringan). Penggunaan benang operasi/ bedah (suture) sudah terjadi sejak tahun 2000 SM, dengan menggunakan bulu binatang sebagai bahan dasarnya.
Seiring perkembangan zaman, bahan-bahan untuk penjahitan bedah berkembang dan bervariasi mulai dari sutra, linen, katun, tendon, ataupun usus hewan, bahkan kini pun telah digunakan bahan dari benang logam tahan karat. 

Berdasarkan keberadaannya di dalam tubuh pasien, ada dua jenis benang yaitu benang yang dapat diserap (absorbable sutures) dan tidak dapat diserap (non ansorbable sutures).  Benang yang dapat diserap merupakan jenis benang yang materialnya dibuat dari jaringan collagen mamalia sehat atau dari sintetik polimer. Material di dalam tubuh akan diserap yang lamanya bervariasi, sehingga tidak ada benda asing yang tertinggal di dalam tubuh.  Sedangkan untuk benang yang tidak dapat diserap merupakan benang yang dibuat dari material yang tahan terhadap enzim penyerapan dan tetap berada dalam tubuh atau jaringan tanpa reaksi penolakan selama bertahun–tahun.
Did you know? Ikan gulamah (Nibea albiflora) merupakan salah satu ikan yang tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia ini mempunyai salah satu bagian organ tubuh yang lebih mahal dari pada tubuhnya sendiri. Organ itu adalah pelampungnya (lupe), secara sepintas untuk kaum adam, pasti ada suatu bayangan yang muncul, hahahahaha. Harga dari pelampung ikan ini berkisar Rp.300 ribu per lupe dan bisa lebih jika kualitasnya baik (bisa mencapai Rp. 80 juta per kilo), jika dibandingkan dengan harga ikan yang perkilo seharga Rp. 25 ribu. Fantastis!
Ikan gulamah dapat dijumpai pada laut pinggir pantai seperti hutan mangrove dan aliran sungai.
Kualitas lupe atau pelampung ikan yang baik yang berpengaruh terhadap harga jualnya dapat dilihat dari jenis kelamin ikan, ukuran, serta keutuhan lupe. Lupe ikan jantan lebih mahal dibandingkan betina dikarenakan lupe ikan jantan lebih tebal. Ukuran juga berpengaruh terhadap harga, semakin besar ukuran lupe maka semakin besar harga jualnya, begitu pula dengan keutuhan lupe. Jika lupe mengalami kebocoran maka harga jualnya bisa menurun.
Nelayan dari Kabupaten Marauke, Papua dan Tebingtinggi timur, Kepulauan Meranti, Riau adalah sebagian dari nelayan di Indonesia yang menggantungkan mata pencarian mereka dengan menjadi pemburu lupe. Saat ikan ditangkap, ikan dibedah dengan hati-hati agar lupe atau pelampung tidak mengalami kebocoran. Setelah dibedah, lupe dijemur pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Jika mengalami kebocoran, lupe ditiup dan diikat sehingga lupe menggering dengan udara di dalamnya. Lupe ini kemudian di jual ke penggepul (biasanya orang Tiongkok) dan di bawa ke luar negeri untuk diproses dikarenakan di Indonesia belum pabrik yang mampu memproduksinya. Sekian, Semoga bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman semua. ¡Gracias por tods!

No comments: