Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

Monday, 26 December 2016

FILUM ANNELIDA



FILUM ANNELIDA
“Tugas UTS Mata Kuliah Zoologi Invertebrata”

OLEH

STEVIN IMANUEL YACOB LIU
NIM : 1501040009
SEMESTER III


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2016
FILUM ANNELIDA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang tertutup dan sistem saraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utam membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian ventral.
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas. Beberapa organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh. Organ yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga tubuh atau coelem. Rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.
Contoh Annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah, makananya berupa sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang termahsur adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah mempunyai peranan yang penting dalam menggemburkan/menyuburkan tanah. Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah. Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan kandungan humus tanah.
Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah karang yang dekat dengan pantai, misalnya neries. Golongan lain dari annelida yang banyak dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah mempunyai balik penghisap dikedua ujung badannya. Batil penghisap posterior dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang, sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan untuk menghisap darah.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat saya ambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa itu filum Annelida?
2.      Apa ciri-ciri dari filum Annelida?
3.      Bagaimana cara hidup dari filum Annelida?
4.      Bagaimana sistem organ dari filum Annelida?
5.      Apa klasifikasi dari filum Annelida?
6.      Apa peran dari filum Annelida?

C.     Tujuan
Dari rumusan masalah yang yang dibahas diatas, maka tujuan dari makalah kami antara lain :
1.      Mengetahui apa itu filum Annelida
2.      Mengenal ciri-ciri dari filum Annelida
3.      Mengetahui cara hidup dari filum Annelida
4.      Mengetahui sistem organ dari filum Annelida
5.      Mengetahui klasikasi pada filum Annelida
6.      Mengetahui peran dari filum Annelida

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dari Filum Annelida

Filum Annelida adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin, gelang-gelang atau ruas-ruas. Istilah kata Annelida berasal dari bahasa Yunani dari kata annulus yang berarti cincin, dan oidos yang berarti bentuk. Annelida merupakan cacing dengan tubuh bersegmen, tripoblastik dengan rongga tubuh sejati (hewan selomata) dan bernapas melalui kulitnya. Terdapat sekitar 15.000 spesies annelida dengan panjang tubuh mulai dari 1 mm-3 m. Filum Annelida hidup di air tawar, air laut, dan di tanah. Umumnya annelida hidup secara bebas, meskipun ada yang bersifat parasit.  

B.     Ciri-Ciri dari Filum Annelida

Annelida memiliki ciri-ciri/karakteristik antaralain sebagai berikut... 
  • Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) dan memiliki otot. 
  • Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri
  • Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok, usus, dan anus). 
  • Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab
  • Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi
  • Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali. 
  • Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup dengan tersusun dari pembuluh darah yang mempunyai hemoglobin
  • Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom 
  • Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi reproduksi secara generatif dengan cara konjugasi, dan secara vegetatif dengan fragmentasi/ generasi (mempunyai daya regenerasi yang tinggi).
C.     Cara Hidup dari Filum Annelida
Umumnya Annelida hidup bebas, tetapi ada juga yang hidup dengan parasit menempel dan bergantung pada inangnya. Kebanyakan dari Annelida hidupnya di perairan laut dan air tawar, dan sebagian lagi hidup ditanah dengan tempat lembab. 
D.    Sistem Organ dari Filum Annelida
·         Sistem peredaran darah: Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup dan pada pembuluh darah mengandung hemoglobin, sehingga darah berwarna merah. Fungsi pembuluh darah annelida adalah menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Di bagian kulit, terdapat sejumlah pembuluh darah kecil, karena bernafas melalui kulit
·         Sistem pernafasan: Annelida dalam sistem pernafasan berlangsung di seluruh kulit permukaan tubuhnya, tetapi ada sumber yang menyatakan bahwa, ada juga spesies yang melalui insang.  
·         Sistem pencernaan: Annelida memiliki sistem pencernaan lengkap yang teridir dari mulut, faring, esofagus, usus, dan anus.  
·         Sistem ekskresi: Annelida memiliki organ ekskresi berupa nefridia (organ ekskresi yang merupakan saluran), nefrostom (corong bersilia dalam tubuh), dan nefrotor (pori tubuh tempat kotoran keluar). Setiap segmen memiliki organ ekskresinya masing-masing. 
·         Sistem reproduksi:  Annelida memiliki sistem perkembangbiakan secara seksual. Satu Annelida mempunyai 2 alat kelamin yaitu jantan dan betina (hermafrodit),  tetapi reproduksi secara aseksual tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur dirinya sedimikian rupa sehingga dapat menukarkan sperma. Lalu, dari hasil sperma tersebut, akan dilepas dari kepala cacing, tinggal dan berkembang dalam tanah. Sebagian annelida bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi diikuti dengan regenerasi. 
E.     Klasifikasi dari Filum Annelida

1.      PolyChaeta 

PolyChaeta merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu Poli yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga PolyChaeta adalah kelas dengan rambut paling banyak di filum Annelida. PolyChaeta memiliki bagian tubuh yang terdiri dari kepala, mata, dan sensor palpus. Sedangkan hidup PolyChaeta hidup di air. PolyChaeta mempunyai tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip dayung, hal ini disebut Parapodia (tunggal =parapodium). Berfungsi sebagai alat gerak. Sebagian besar dari PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh darah halus. Di setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang biasanya disebut seta, rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran tubuh PolyChaeta adalah 5-10 cm.

Contoh Jenis PolyChaeta :
  • Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
  • Lysidice oele (Cacing Wawo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi) 
  • Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut). 
  • Arenicola sp, 
Ciri-Ciri PolyChaeta :
  • Berambut banyak 
  • Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina 
  • Mempunya parapodia (alat gerak) 
  • Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm. 
  • Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas
  • Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen pertama). 

2.      OligoChaeta
\
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit, dan Chaeta yang berarti rambut. Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida yang mempunya sedikit rambut. Banyak anggota dari OligoChaeta yang hidup di dalam tanah atau tempat lembab, tetapi ada juga yang hidup di air. Karena mempunyai sedikit rambut seta dan tidak mempunyai parapodia, sehingga kepalanya kecil, tidak memiliki alat peraba, dan tidak memiliki bintik mata. Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf dengan fungsi untuk menerima rangsangan.

OligoChaeta bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan secara generatif dengan perkawinan, dan secara vegetatif dengan regenerasi. Terdapat Kitellum (Selzadel) yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada ruas 9-11 terdapat receptaculum seminis yang berfungsi sebagai penampung sel-sel spermatozoa.

Contoh Jenis OligoChaeta :
  • Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra) 
  • Tubifex sp (Cacing air tawar/sutra), berperan sebagai indikator pencemaran air. 
  • Lumbricus terestris, Pheretima sp (Cacing Tanah), berperan membantu aerasi tanah sehingga menyuburkan tanah
  • Perichaeta musica (C.Hutan)
Ciri-Ciri OligoChaeta :
  • Tidak mempunyai parapodia 
  • Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen 
  • Memiliki sedikit rambut
  • Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata 
  • Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum.
  • Telur terbungkus oleh kokon
·         Daya regenerasi tinggi 
·         Hidup air tawar atau darat
·         Hermafrodit 
3.      Hirudenia

Hirudenia merupakan kelas filum Annelida yang tidak memiliki seta (rambut) dan tidak memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung depan serta di bagian belakang sedikit runcing. Di segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap yang berfungsi dalam bergerak dan menempel. Gabungan dari alat penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot adalah mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Kebanyakan dari Hirudinea merupakan ekstoparasit yang sering didapati di permukaan luar inangnya. Ukuran Hirudinea beragam dari 1-30 cm.

Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel. Sebagian mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga dapat menghisap darahnya, sedangkan sebagian lain mensekresikan suatu enzim yang dapat melubangi kulit, dan jika itu terjadi maka waktunya mensekresikan zat anti pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat kelas ini menempel pada inangnya karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang dapat menghilangkan rasa sakit. Jenis ini dikenal dengan sebutan lintah.

Contoh Jenis Hirudenia :
  • Heaemodipso zeylanice (Pacet), hidup di darat, tempel lembab, dan menempel pada daun
  • Hirudo javanica (lintah yang terdapat di pulau jawa). 
  • Dinobdelia Ferox (lintah yang terdapat di India) 
  • Hirudo medicinalis (lintah), hidup di air tawar. 
Ciri-Ciri Hirudenia :
  • Tidak memiliki parapodia dan seta di segmen tubuhnya 
  • Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm. 
  • Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
  • Hidup air tawar, darat, dan air laut. 
  • Memiliki zat antikoagulasi 

F.      Peranan dari Filum Annelida

Annelida memiliki beberapa peran yang dapat dimanfaatkan atau menguntungkan dan merugikan kehidupan manusia. Peran annelida adalah sebagai berikut.

1.      Peranan Annelida yang mengutungkan/bermanfaat
ü  Makanan manusia, karena cacing memiliki sumber protein yang berpotensi dimasukkan sebagai bahan makan manusia seperti halnya daging sapi dan ayam 
ü  Bahan baku ternak, memiliki kandungan protein, lemak dan mineral yang tinggi, cacing tanah dimanfaatkan sebagai makanan ternak misalnya unggas, udang, kodok, dan ikan. 
ü  Bahan baku obat, Cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.  
ü  Bahan baku kosmetik, Cacing tanah diolah untuk dgunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik. 
ü  Lintah digunakan untuk membersihkan nanah pada luka yang telah terinfeksi 
ü  Hirudin bermanfaat menyimpan darah untuk keperluan transfusi darah 
2.      Peranan Annelida yang merugikan
ý  Menimbulkan penyakit cacing pita, cacing darah, cacing hati, cacing perut, cacing kremi, cacing tambang, cacing filaria. 
ý  Menyebabkan anemia, seperti cacing darah, cacing tambang, pacet, dan lintah. 





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

            Dari pembahasan makalah, maka kesimpulan yang dapat saya ambil antara lain, filum Annelida merupakan kelompok hewan invetebrata yang dapat hidup di berbagai tempat diantaranya air tawar, air laut, dan daratan. Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku. Pada filum Annelida memiliki sistem darah tertutup dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang di setiap segmen dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum annelida terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Polycaeta (cacing berambut banyak), Oligachaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudenia.

B.     Saran

            Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah perubahan khususnya dunia pendidikan.
















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Hewan Invertebrata. http://www.scribd.com/doc/27992321/8-         invertebrata#. Diakses tanggal 10 November 2016.

Jasin, Maskoeri. 1994. Zoologi Invertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya

Alvyanto. 2010. Filum Annelida. Sahabat Tiga. Semarang

Rita, Wahyu Pertiwi. 2015. Annelida. http://dokumen.tips/documents/makalah-annelida     5620719083ef2.html. Diakses tanggal 10 November 2016

Adi. 2014. Filum Annelida. http://mulyo46.mywapblog.com/makalah-annelida.xhtml. Diakses       tanggal 10 November 2016



1 comment:

Muhammad Fadillah Arsa said...

Makasih ka makalah anelida nya, kalau saya punya sumber ini juga https://kutubuku.org/annelida/